Jika Mau Ekonomi Pulih, Alim Markus: Jangan Ada PSBB Lagi

Pengusaha senior dan Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Pengusaha senior Alim Markus mengatakan bahwa pandemi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 membawa pengaruh besar terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Sektor usaha amat terpukul, terutama transportasi, pariwisata, dan hotel.

Untuk memulihkan ekonomi, ia berpendapat ruang sosial-ekonomi harus dibuka lagi, tentu dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

“Ekonomi tentunya juga terpengaruh, apalagi kalau ada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Sekarang ini agak lumayan karena tidak ada PSBB. Jadi, kalau mau pemulihan, harusnya jangan ada PSBB,” kata Alim usai penyerahan bantuan seratus ribu masker di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya pada Senin, 10 Agustus 2020.

Baca juga: Stasiun Pondok Ranji Punya Wajah Baru pada 2021

Presiden direktur Maspion Group itu mengakui bahwa Indonesia kini dalam ancaman resesi ekonomi. Itu juga ancaman bagi pengusaha. Kendati begitu, Alim mengaku optimistis Indonesia akan mampu melewati itu dan ekonomi pulih kembali. Kuncinya itu tadi, PSBB jangan ada lagi.

“Kita masing-masing pengusaha juga harus tekun, harus rajin,” ucapnya.

Tentu saja, lanjut Alim, pelonggaran PSBB harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hal itu diperlukan agar COVID-19 juga bisa ditekan, sehingga kondisi diharapkan bisa kembali normal.

“Masyarakatnya harus memakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan,” ujarnya.

Maspion, lanjut dia, juga melakukan gerakan nyata penerapan protokol kesehatan di lingkungan usahanya.

“Di Maspion Square, kami pun ada gerakan nyata, yang mana siapa pun pengunjung datang ke Maspion Square, di toko-toko itu beli barang seratus ribu ke atas bisa mendapatkan masker satu atau sabun satu,” ucap Alim.

Di Polda Jatim, Alim menyerahkan bantuan seratus ribu lembar kain masker senilai Rp150 juta. Bantuan diterima langsung Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Fadil Imran di Gedung Tribrata.

“Supaya menunjukkan 17 Agustus di hari kemerdekaan yang ke-75, karena ada COVID-19, semuanya pakai (masker) merah putih,” ucapnya. (art)