Ridwan Kamil Klaim Jabar Swasembada Beras di Masa Pandemi COVID-19

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam panen raya padi di Kota Cimahi, Kamis, 27 Agustus 2020.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim ketersediaan pangan beras di masa pandemi COVID-19 berada dalam kondisi menguntungkan dan mencukupi, bahkan berlebih.

Produksi pangan pada masa pandemi, katanya, tidak mengalami kerugian dibandingkan usaha lain. Bahkan di masa pandemi ini pemerintah berinovasi mengembangkan teknologi pertanian hingga menghasilkan dua kali lipat produksi beras dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Ini adalah momen yang saya tunggu-tunggu, sebuah panen raya di Cimahi, di mana kita sedang bereksperimen—sudah lebih satu tahun dan momentum pasca-COVID-19 ini—kita swasembada pangan. Kami berhasil menduakalilipatkan kapasitas pangan: tadinya satu hektare itu 6 ton, sekarang bisa 10 sampai 11 ton," katanya saat panen raya di Kota Cimahi, Kamis, 27 Agustus 2020.

Baca: Dunia di Ambang Darurat Pangan Global akibat Pandemi COVID-19

Menurutnya, metode baru itu gencar diterapkan ke daerah-daerah lain untuk mendapatkan hasil surplus pangan. Dengan hasil yang menggembirakan itu, katanya, stok beras malah berlebih kalau untuk sekadar memenuhi kebutuhan beras di Jawa Barat.

Beras yang dihasilkan juga memiliki kadar rendah gula yang direkomendasikan untuk kebutuhan kesehatan. Itu berkat metode baru yang disebut Bio Gro, yaitu membuat padi tumbuh dua kali lipat.

“Pertama, mengubah metode perendaman bibit, yang tadinya beberapa jam menjadi tiga hari tiga malam dengan pupuk tambahan, sehingga hasilnya naik dua kali lipat dengan kualitas kadar gulanya turun," ujarnya.

Peningkatan jumlah produksi itu tidak hanya membuat swasembada beras, melainkan para petani bisa lebih sejahtera karena dapat menabung dua kali lipat dari biasanya. Dia berencana menetapkan metode baru intensifikasi pertanian padi itu untuk tahun-tahun berikutnya sehingga Jawa Barat dapat mempertahankan surplus beras di masa mendatang. (ase)