Laba Bersih Energi Mega Persada Rp401 Miliar Semester I-2020

Direktur Energi Mega Persada, Edoardus A. Windoe.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – PT Energi Mega Persada Tbk atau EMP, menyampaikan laporan terkait kinerja keuangan perseroan sepanjang semester I-2020. Perseroan mencatatkan kinerja positif hingga saat ini.

Direktur Keuangan EMP, Edoardus Windoe, mengatakan, perusahaan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar US$148 juta, atau meningkat sekitar 28 persen dari 2019 yang hanya meraup US$116 juta.

"Kemudian EBITDA sebesar US$96 juta, atau naik sekitar 59 persen dari tahun 2019 lalu yang hanya US$60 juta," kata Edoardus dalam keterangan tertulisnya, Selasa 29 September 2020.

Baca juga: RUPS Energi Mega Persada Angkat Dirut Baru

Selain itu, Edoardus melaporkan bahwa perseroan berhasil mencatatkan laba usaha sebesar US$61 juta, atau naik sekitar 46 persen dari tahun lalu yang hanya US$42 juta. Kemudian, laba bersih neto sebesar US$27 juta atau Rp401,2 miliar (kurs Rp14.861 per dolar AS) naik sekitar 3 persen dari tahun lalu yakni US$26 juta.

Edoardus mengatakan, semua laporan tersebut telah tercantum dalam laporan keuangan, yang berakhir pada 30 Juni 2020. Perbaikan kinerja keuangan EMP ditopang oleh kenaikan produksi minyak dan gas.

Di mana, Blok Malacca Strait (Riau, Sumatera) merupakan produsen minyak utama perseroan menunjukkan kinerja yang positif. "Serta Blok Bentu (Riau, Sumatera) dan Blok Kangean (Jawa Timur) adalah penyumbang terbesar produksi gas kami," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama EMP, Syailendra Bakrie mengatakan, pihaknya cukup beruntung karena lebih dari 90 persen jumlah produksi dan cadangan perseroan adalah gas.

"Dalam beberapa tahun terakhir, harga jual gas terlihat lebih konsisten dari harga jual minyak yang lebih berfluktuasi," ujar Syailendra.

Kemudian, Chief Communication EMP, Adinda Bakrie menjelaskan, selanjutnya perseroan akan terus berusaha untuk terus meningkatkan produksi migas, dari portofolio aset-aset yang ada saat ini.

"Pada saat yang bersamaan, kami juga akan mengkaji kemungkinan untuk mengakuisisi aset baru di masa depan," tuturnya. (art)