Holding BUMN Industri Pertahanan Siap Dibentuk, Berbasis Teknologi 4.0

Pameran Industri Pertahanan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2021 diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia untuk menghitung ulang kekuatan pertahanan dan keamanan negara. Jasa para pahlawan kebangkitan nasional harus dijaga dan dipertahankan agar kekayaan Indonesia dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. 

Salah satu upaya untuk menjaga momentum Harkitnas adalah dengan memantapkan langkah mewujudkan Holding BUMN Industri Pertahanan. Seperti diketahui, industri pertahanan saat ini dihadapkan berbagai problematika seperti terbatasnya dukungan fiskal pemerintah, permintaan jangka panjang, sinergi dan penyelarasan antar BUMN, hingga minimnya biaya riset dan pengembangan.

Rencana pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan dinilai sebagai salah satu dari jawaban atas tantangan tersebut. Holding pertahanan diklaim mampu mewujudkan 100 persen essential force atau kekuatan pokok pertahanan di 2024. 
 
Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin mengatakan Holding BUMN Industri Pertahanan dapat mempercepat kemandirian industri pertahanan dengan menyelaraskan peta jalan startegis pengembangan dan pembangunan BUMN industri pertahanan dengan pemerintah serta pengguna, merubah paradigma belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan, mengintegrasikan sinergi rantai pasok dalam Industri Pertahanan dalam meningkatkan kandungan lokal, mengangkat keunggulan  solusi berbasis dual use of tehcnology serta memaksimalkan peluang menjadi bagian dari global supply chain industri pertahanan kelas dunia.

PT Len Industri (Persero) ditunjuk sebagai induk Holding BUMN Industri Pertahanan mengingat trend pertahanan perang masa depan berbasis network centric warfare C5ISR, serta kemampuan mengintegrasikan teknologi dari tiap matra pertahanan, dan pengalaman Len Industri menjadi induk holding anak perusahaannya.

"Holding Industri Pertahanan menerapkan Teknologi Industri 4.0. Investasi digitalisasi proses bisnis akan menghasilkan efisiensi produksi yang meningkatkan jaminan pelayanan kepada user dalam pemenuhan kualitas dan ketepatan waktu order," ujar Direktur Utama PT. Len Industri Bobby Rasyidin di Bandung Kamis, 20 Mei 2021. 

Bobby mencontohkan digitalisasi proses bisnis untuk operational excellence ini diantaranya Human Capital Management System, Otomatisasi Proses Produksi (Smaft Factory), Penerapan Artificial Intelligence, Integrasi SAP dan Manajemen Supplier dan e-Proc.

BUMN yang tergabung di dalam Holding Industri Pertahanan antara lain PT Len Industri (Persero) yang fokus pada C5ISR Platform beserta MRO dan solusi integrasi 3 matra (interoperability) melalui Network Centric Warfare. 

PT Pindad (Persero) dengan fokus pada platform matra darat, MRO dan penyediaan senjata serta munisi, PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan fokus pada platform matra udara dan MRO, PT Pal Indonesia (Persero) dengan fokus pengembangan matra laut dan MRO, serta PT DAHANA (Persero) dengan fokus pada pengembangan produk energetic material (bahan peledak) untuk seluruh matra pertahanan.

Langkah-langkah strategis untuk mewujudkan Holding BUMN Industri Pertahanan ini terus melaju.  Selain persiapan memenuhi kebutuhan eksternal, upaya pembentukan soliditas internal juga terus dilakukan.

"Sejak 1 Juli 2020, Core Values AKHLAK menjadi identitas dan perekat budaya kerja BUMN yang menjadi dasar pembentukan karakter SDM di lingkungan BUMN, termasuk juga di BUMN Industri Pertahanan.  Hal ini didukung dengan penerapan praktek tata Kelola perusahaan yang lebih baik (GCG)," ujar Bobby.