Grup Salim dan DCII Siap Operasikan Data Center, Gunakan Listrik Surya

Sotf Opening gedung H2 Data Center.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Proyek kerja sama strategis pertama antara Grup Salim dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dalam membangun kompleks hyperscale data center park bernama H2 sudah rampung dan siap memenuhi kebutuhan pasar. Gedung H2-01 yang dibangun sejak kuartal IV-2020 ini telah berstatus siap beroperasi dan menjadi bagian dari fasilitas data center hyperscale terbesar di Indonesia.

Acara soft opening gedung H2-01 dihadiri oleh Executive Director Salim Group, Axton Salim, President Director DCI, Toto Sugiri, dan Director PT Datacenter Indonesia Sukses Makmur (DISM), Ricky Garyati.

H2 Data Center (PT Datacenter Indonesia Sukses Makmur) didirikan pada tahun 2020 dan berkantor pusat di Jakarta. Sementara itu, pembangunan gedung data center berada di kawasan Pertiwi Lestari Industrial Estate, Karawang dengan total luas area sebesar 86 hektare.

Gedung data center yang dinamai H2-01 didirikan setinggi 10 lantai. 6 lantai di antaranya merupakan data hall dengan total kapasitas sebesar 3.000 rack dan total daya listrik sebesar 15 MW.

Executive Director Salim Group, Axton Salim mengatakan, tingkat kebutuhan data center di Indonesia meningkat drastis dalam 2 tahun terakhir.

"Digitalisasi terus berkembang pesat dengan adaptasi komputasi awan yang terus meningkat, disertai dengan aktivitas sekolah dan kerja dari rumah selama pandemi. Kompleks hyperscale data center H2 dibangun dengan latar belakang tersebut dengan prinsip eco-sustainable, dimana kami akan memasang solar panel power (panel surya) sebagai salah satu sumber listrik di kawasan data center,” jelas Axton dalam keterangan tertulis, Jumat 22 Oktober 2021.

Baca juga: Rektor UGM hingga UI Nilai Program Kartu Prakerja, Apa Hasilnya? 

Ilustrasi data center.

Photo :
  • www.pixabay.com/Akela999

Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara dengan total populasi sebesar 256 juta, namun hingga saat ini kapasitas data center per kapita-nya salah satu yang terendah dibandingkan dengan negara lain di dunia. Jika dibandingkan dengan negara lain di Asia, seperti contoh Jepang yang memiliki pertumbuhan data center di negaranya. Jika rata-rata konsumsi per capita adalah 10 watt, data center Indonesia dapat mengalami pertumbuhan mencapai 2.700 watt.

Dilansir dari Cushman & Wakefield, “Data Center in South East Asia poised for Rapid Growth”, August 2019, dengan kehadiran data center H2 yang memiliki total luas area 791 hektare dan total kapasitas hingga 600 MW, H2 mampu berkontribusi sebesar 22 persen. 

Sebagai carrier neutral data center, H2 mampu memenuhi kebutuhan hyperscale data center, termasuk layanan colocation, layanan interconnection dan juga ruang bekerja. Hingga saat ini, H2 telah dipercaya oleh pelanggan internasional dengan tersewanya dua lantai gedung data center H2.

Sebagai salah satu kompleks data center terbesar di Asia Tenggara, H2 didesain dengan standar internasional. Tidak hanya akan menjadi salah satu pemain global, data center dioperasikan dengan menggunakan energi terbarukan dari solar panel farm di area yang sama sehingga lebih ramah lingkungan.

“Gedung H2-01 merupakan permulaan dari kawasan hyperscale H2. Area kompleks ini bisa dibangun hingga kapasitas 600 MW,” tambah Axton.

H2 telah berkomitmen untuk memastikan skalabilitas layanan di H2 Data Center selalu terjaga dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Saat ini H2 telah mengandeng tiga provider jaringan yaitu Indonet, Matrix NAP Info, dan TransIndonesia Network.