Kemenkeu: Pembatasan BBM Tetap Terbaik

BBM
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Kementerian Keuangan tidak khawatir jika penerapan kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi April mendatang memperlihatkan hasil tak signifikan. Pembatasan BBM bersubsidi tetap dianggap lebih baik daripada kenaikan harga.

Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, wajar jika hasilnya tak signifikan, melihat rentang waktu dan luas wilayah penerapan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi.

Menurutnya, kebijakan itu merupakan opsi terbaik jika ingin menjaga kuota BBM bersubsidi. Sebab, potensi masyarakat untuk membeli tetap ada jika pemerintah mengambil opsi kenaikan harga.

"Kita bisa me-manage BBM bersubsidi, lebih bagus dari pada cuma (kenaikan) harga. Karena dengan kenaikan harga, masyarakat tetap saja membeli, bedanya uang pemerintah tidak lebih berat," ujarnya, Rabu, 1 Februari 2012.

Bambang yakin, opsi kenaikan harga akan memicu pembengkakan kuota BBM bersubsidi. "Volumenya akan melewati yang kita perkirakan, seperti 2011. Pasti itu," ucapnya.

Ia menegaskan, implementasi pembatasan mutlak diperlukan dan tidak boleh terhalang hanya karena program konversi belum siap. Tidak etis jika program konversi dijadikan alasan pembatalan pembatasan.

Program konversi hanya alternatif untuk mengakomodir masyarakat yang tak mampu membeli BBM non subsidi. "Kalau baru muncul bulan Januari (program konversi), maka semua tidak siap kan. Tapi jangan sampai faktor tambahan ini menggagalkan semuanya," ujarnya.

Menurutnya, program konversi sudah seharusnya dilaksanakan sejak dahulu, tidak menunggu saat akan digulirkannya program pembatasan BBM bersubsidi. "Makanya terkesan dadakan karena kebijakan lama tidak segera dilakukan," ujarnya. (eh)