Sembilan Trik Rapat Efektif dari Para Miliarder Dunia

Sheryl Sandberg
Sumber :
  • http://nilofermerchant.com

VIVAnews - Negara maju seperti Amerika Serikat ternyata memiliki jumlah rapat yang menakjubkan. Diperkirakan setiap hari setidaknya ada 11 juta rapat dengan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan mencapai US$37 miliar per tahun.

Dilansir Forbes, Selasa 22 April 2014, sayangnya tidak semua rapat itu berjalan efektif. Beberapa rapat justru hanya menghamburkan waktu dan uang. Forbes kemudian menjelajari bagaimana trik para miliarder dunia agar bisa menyelenggarakan rapat yang efektif.

Berikut adalah trik rapat efektif dari para miliarder dunia.

1. Sheryl Sandberg, COO Facebook



Selama rapat, Sheryl membawa sebuah notebook. Dalam buku tersebut berisi daftar poin diskusi dan item tindakan.

"Dia mengecek satu demi satu poin itu, kemudian dia mencoret atau merobek poin yang sudah dibahas. Pembahasan setiap item juga dia batasi, jika semua sudah dibahas, dia langsung mengakhiri rapat," ujar Sheryl kepada Fortune.

2. CEO Tesla, Elon Musk



Musk memiliki standar yang sangat tinggi bagi pegawainya. Dia dikenal akan menembak peserta rapat untuk mengeluarkan pendapat jika ada slot waktu dalam rapat. Dan si pegawai tentu harus siap.

"Ketika kami masuk ruang rapat dan bertemu Musk, kami harus sudah siap dengan apa yang akan dibahas," ujar salah satu pegawainya.

3. CEO Apple, Steve Jobs



Jobs memimpin Apple, salah satu perusahaan besar dunia. Dia lebih memilih rapat dengan sedikit kepala. Dia membenci rapat dengan banyak kepala di sebuah ruangan.

Ada salah satu cerita, Jobs mengadakan rapat mingguan dengan agen iklan Apple. Matanya tertuju pada salah satu wanita agen iklan itu. Dia bertanya siapa wanita itu, kemudian mendengarkan jawabannya, dan dengan sopan menyuruhnya untuk keluar. "Saya tidak berpikir Anda dibutuhkan dalam rapat ini. Terima kasih," ujar Jobs.

Dia juga menerapkan standar yang sama untuk dirinya. Dia menolak undangan rapat pembahasan teknologi dari Presiden Obama karena dia menganggap peserta rapat terlalu banyak.

4. CEO Google, Larry Page



Page menjabat kembali sebagai CEO Google pada 2011. Setelah itu, dia mengirimkan sebuah email ke seluruh karyawan perusahaannya dengan subjek bagaimana menyelenggaran rapat efektif.

Salah satu tipsnya adalah dia menyarankan untuk menunjuk pembuat keputusan dalam setiap rapat. Tetapi yang lebih penting, Page bisa membuat Anda mungkin tidak perlu untuk mengadakan rapat.

"Keputusan tidak perlu harus menunggu hasil rapat. Jika rapat mutlak harus dilakukan sebelum keputusan dibuat, maka segera jadwalkan waktu rapat dengan segera," ujarnya.

5. CEO Nike, Mark Parker Doodles



Tidak hanya membawa desain rancangannya sendiri, Parker juga mengelola Nike, salah satu perusahaan besar dunia dengan omzet US$24 miliar per tahun. Selama rapat, Parker selalu membawa notebook dan merancang desain baru.

Pada 2009, dia melakukan rapat bisnis dengan atlit pesepeda, Lance Armstrong. Selama rapat, dia mencoret-coret buku catatannya. Di akhir rapat, dia meminta Armstrong untuk memilih desain mana yang menarik. "Dia langsung bisa membuat desain sepatu yang sempurna untuk saya," ujar Armstrong.

Menurutnya, mencoret-coret buku akan membantu memperjelas proses brainstroming sebuah desain. Ini menjadi keseimbangan antara keinginan desain dan kebutuhan bisnis.

6. CEO Yelp, Jeremy Stoppelman



Setiap minggu, Stoppelman memiliki pertemuan satu per satu dengan masing-masing bawahannya. "Kadang-kadang saya merasa seperti psikiater sebuah perusahaan. Saya harus mendengar masalah-masalah mereka, baik personal maupun profesional," ujarnya.

7. CEO Yahoo, Marissa Mayer



Mayer terkenal dengan detailnya. Dia menampung semua usulan dari bawahannya hingga ke tingkat staf.

8. CEO Evernote, Phil Libin



Dalam setiap rapat di Evernote, Libin akan mengikut sertakan karyawan yang bukan bagian di rapat itu. Ini menjadi cara dia agar karyawannya bisa belajar lebih banyak hal.

"Mereka berada di rapat itu untuk menyerap ilmu apa yang sedang kami bahas. Mereka tidak hanya menonton, mereka bisa berbicara dan bisa mengajukan pertanyaan," ujarnya.

9. CEO Amazon, Jeff Bezos



Jika Anda bekerja di Amazon, akan harus belajar nyaman dengan konflik. Benzos terkenal sangat membenci konflik sosial. salah satu prinsip kepemimpinan di Amazon berbunyi:

"Pemimpin wajib hormat dengan keputusan yang telah ditetapkan meskipun tidak setuju dengan keputusan itu, tidak nyaman atau bahkan melelahkan. Pemimpin harus memiliki keyakinan dan ulet. Setelah keputusan ditetapkan, mereka harus melakukan sepenuhnya."