Masyarakat Diminta Tak Curigai Semua SPBU Curang

Pengendara motor mengisi bahan bakar di SPBU.
Sumber :
  • Dian Tami/VIVAcoid

VIVA.co.id – Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), yang menjadi organisasi perkumpulan pengusaha pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), mendukung penindakan pihak berwenang terhadap SPBU curang, yang ketahuan mengurangi takaran.

Namun, Ketua Umum Hiswana Migas, Eri Purnomohadi, berharap masyarakat tidak memberikan stigma, dan menilai semua SPBU melakukan kecurangan serupa.

"Ini mencoreng nama baik pengusaha yang telah menjalankan usahanya, bahwa ada satu ya harus dijadikan pelajaran, kasus yang spesifik. Tapi tak bisa semua dipukul rata," kata Eri dalam perbincangan dengan tvOne, Rabu 8 Juni 2016.

Menurutnya, setiap SPBU memiliki sertifikat yang menjadi penanda kualitas. Untuk meraih sertifikat itu, setiap SPBU harus melalui serangkaian audit, mulai dari tingkat kebersihan, pelayanan dan juga kualitas fasilitas pendukung.

"Itu auditnya banyak item yang diaudit, tapi yang paling menonjol adalah takaran," terangnya.

Di samping itu, pemilik juga punya kewajiban untuk memeriksa kondisi SPBU secara berkala. Walaupun sudah ada petugas pengawas dari PT Pertamina. Eri mengakui, umumnya pengusaha tidak memenuhi kewajiban ini secara berkala, dan hanya sesekali mendatangi SPBU.

"Seharusnya pemilik itu melakukan kontrol sebulan sekali," lanjut dia.

Dia pun mendukung jika ada wacana SPBU yang melakukan kecurangan untuk dikaji kembali izin usaha dan sertifikat kualitas yang mereka miliki.

Untuk masyarakat, Eri memberikan cara agar bisa membedakan SPBU yang memiliki takaran bagus dan tidak. "Tanda yang paling jelas adalah angkot, kalau angkot ramai antri di situ, berarti SPBU itu oke."

(ren)