- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Baru-baru ini ada kejadian, seorang konsumen protes terhadap pelayanan salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU.
Mobil Nissan Serena miliknya, diisi bensin jenis Pertalite sebanyak 73 liter. Padahal, kapasitas tangki kendaraannya itu hanya 60 liter.
Hal ini mendapat tanggapan PT Pertamina Marketing Operation Region III. Kejadian itu disebut berlangsung di Jalan Raya Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Unit Manager Communication and Corporate Social Responsibility Pertamina MOR III, Dian Hapsari Firasati mengaku pihaknya telah melakukan pengecekan ke SPBU tersebut.
"Setelah kami melakukan uji tera sesuai ketentuan standar Pertamina, didapatkan bahwa nozzle tersebut sudah sesuai standar, yaitu dengan batas toleransi di bawah -60 mililiter per 20 liter," kata dia melalui rilis yang diterima VIVA, Minggu 25 Maret 2018.
Namun, Pertamina siap memberikan layanan terbaik mereka, dengan cara mengurangi jumlah tagihan.
"Pihak SPBU hanya membebankan biaya Pertalite sebesar 55 liter kepada pihak konsumen," tuturnya.
Dian menegaskan, saat ini, nozzle Pertalite tersebut telah ditutup sementara. Badan Metrologi akan melakukan pengecekan yang lebih detail pada Senin 26 Maret 2018.
“Ini merupakan langkah Pertamina untuk memastikan pelayanan kepada konsumen. Kami pun mengimbau kepada masyarakat, apabila ditemukan ada kejadian yang tidak sesuai, agar dapat menghubungi contact center kami," kata dia. (asp)
