Bank Indonesia: Aset Perbankan Sulsel Rp125,96 Triliun

Wiwiek Sisto Widayat, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, saat merilis kinerja perbankan Sulsel di Makassar pada Kamis, 2 Februari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir

VIVA.co.id - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan melaporkan aset perbankan di wilayahnya tumbuh sebesar 7,13 persen pada Desember 2016. Nominal pada aset perbankan Sulsel mencapai Rp125,96 triliun.

"Dengan capaian ini, fungsi intermediasi berjalan dengan baik," kata Wiwiek Sisto Widayat, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, saat merilis kinerja perbankan Sulsel di Makassar pada Kamis, 2 Februari 2017.

Pada laporannya, dana pihak ketiga alias DPK yang dihimpun Sulsel mencapai Rp82,4 triliun atau tumbuh 5,01 persen. Pertumbuhan aset perbankan Sulsel periode Desember 2016 berbanding lurus dengan DPK.

"Semakin besarnya DPK, didorong pertumbuhan deposito dan tabungan, masing-masing 16,99 persen dan 6,59 persen. Adapun giro mengalami kontraksi sebesar -21,09 persen. Hal itu disebabkan penurunan giro sektor pemerintah," kata Wiwiek.

Namun hal itu wajar pada akhir tahun mengingat pengeluaran pemerintah membengkak.

Wiwiek juga melaporkan, pertumbuhan positif dicatat BI dari penyaluran kredit usaha rakyat alias KUR pada Desember 2016. Terjadi pertumbuhan 9,36 persen atau sebesar Rp103,89 triliun. Pertumbuhan kredit tertinggi terdata pada kredit konsumsi mencapai 15,92 persen, disusul modal kerja sebesar 8,77 persen. Kredit investasi mengalami kontraksi -1,55 persen.

Pada laporan berdasarkan lapangan usaha, kata Wiwiek, pertumbuhan kredit tertinggi dicatat jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 42,09 persen. Perikanan, pertanian, perburuan dan kehutanan 34,10 persen. Sedangkan porsi kredit terbesar dicatat perdagangan besar dan eceran 27,96 persen, diikuti pengolahan 7,30 persen, dan konstruksi 6,45 persen. (ren)