Spionase Siber Korut Bidik Asia dan Timur Tengah

Warga AS dilarang berkunjung ke Korea Utara.
Sumber :
  • REUTERS/Denis Balibouse

VIVA – Kemampuan spionase siber Korea Utara telah berkembang jauh melampaui tetangganya Korea Selatan, dan mulai menargetkan industri kedirgantaraan dan pertahanan di Asia dan Timur Tengah.

Periset di perusahaan keamanan siber Amerika Serikat, FireEye mengatakan, organisasi peretas bernama Reaper, yang dijuluki APT37, telah menargetkan perusahaan penerbangan, telekomunikasi dan keuangan dalam beberapa tahun terakhir, serta mengganggu jaringan dan bisnis di seluruh dunia.

Laporan tersebut menunjukkan, bahwa kelompok peretas itu telah aktif sejak 2012. Namun, kini telah mencapai tingkat ancaman lanjutan yang terus berlanjut, yang menargetkan sektor publik dan swasta di Korea Selatan dan sekitarnya.

Pada tahun 2017, kelompok peretas itu telah memperluas ruang lingkupnya untuk masuk ke Jepang, Vietnam dan Timur Tengah. APT37 juga melihat rangkaian industri vertikal yang lebih luas seperti bahan kimia, elektronik, manufaktur, organisasi otomotif dan kesehatan.

"Perhatian kami adalah kemampuan mereka mungkin berkembang seiring dengan kecanggihannya. Kami percaya ini adalah hal yang besar," kata Direktur Analisis FireEye, John Hultquist, dilansir Asian Correspondent.

Laporan tersebut muncul setelah peningkatan retorika antara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump, karena Pyongyang menolak untuk memperlambat kemajuan dalam mengembangkan hulu ledak nuklir dan sistem rudal balistik yang mampu menyerang daratan AS. (mus)