Korea Utara Kembalikan Jasad Tentara AS dengan Satu Liontin

Militer AS melakukan upacara pemulangan kembali di markas udara Osan, Korea Selatan. - EPA
Sumber :
  • bbc

Korea Utara mengembalikan 55 peti yang diyakini berisi jasad pasukan Amerika Serikat yang tewas pada Perang Korea, tetapi hanya satu jasad yang memiliki tanda jati diri militer, kata pejabat AS.

Seorang ahli forensik mengatakan tes pendahuluan menunjukkan jasad tersebut "kemungkinan adalah warga Amerika".

Peti-peti tersebut dalam perjalanan dari Korea Selatan ke Hawaii agar dapat dilakukan pemeriksaan mendalam.

Korea Utara sebelumnya mengembalikan jasad tentara asing tetapi kemudian diketahui terjadi salah identifikasi.

Hari Rabu (01/08), militer AS melakukan upacara pemulangan kembali di markas udara Osan, di Korea Selatan setelah peti-peti tersebut tiba dari Korea Utara pekan sebelumnya.

"Saat ini tidak ada alasan untuk meragukan jasad ini ada hubungannya dengan Perang Korea," kata John Byrd, antropolog forensik yang bekerja untuk badan yang bermarkas di Hawaii yang ditugaskan untuk mengidentifikasi jenazah.

Dia mengatakan para pejabat sudah menghubungi keluarga tentara yang jati dirinya diduga tertera pada liontin kalung tentara dan menekankan masih terlalu dini untuk memastikan apakah identitas tersebut sesuai dengan jasadnya.


Kim Jong-un dan Donald Trump menandatangani kesepakatan dalam pertemuan bersejarah di Singapura. - Getty Images

Pada tahun 2011, Pyongyang mengembalikan jasad yang diduga pilot pesawat tempur Inggris, tetapi ternyata kemudian diketahui adalah sisa mayat binatang.

Pejabat AS mengisyaratkan keyakinan mereka bahwa pengembalian terbaru ini adalah yang sebenarnya.

"Kami menyambut baik kemungkinan melanjutkan operasi (menemukan kembali jasad) di Korea Utara di masa depan dan kami sangat berharap," kata Laksamana Muda Jon Kreitz, wakil direktur laboratorium militer Hawaii.

Apa kesepakatan yang dicapai?

Pengembalian sisa jasad tentara AS adalah satu dari empat hal yang tercantum dalam pernyataan bersama KTT bulan Juni antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Keduanya juga sepakat untuk bekerja sama menuju "denuklirisasi menyeluruh Semenanjung Korea" tetapi sejumlah laporan minggu ini mengisyaratkan Korea Utara kemungkinan membuat peluru kendali baru.

Repatriasi jasad tentara menciptakan kembali harapan baru bagi keluarga yang telah menunggu berpuluh tahun, meskipun proses identifikasi penuh memerlukan waktu bertahun-tahun.

"Sulit membayangkan hidup tanpa mengetahui apa yang terjadi kepada orang yang Anda cintai," kata anak perempuan dari seorang tentara yang hilang kepada BBC.

Wakil Presiden Mike Pence akan menghadiri upacara penyambutan peti di Hawaii.


Ada ribuan tentara AS yang hilang selama Perang Korea 1950-1953. - BBC

Mengapa ada jasad warga AS di Korut?

Lebih dari 326.000 warga Amerika perang bersama-sama tentara Korea Selatan sebagai bagian dari koalisi PBB saat perang mendukung pihak Selatan melawan pihak Komunis Utara. Sekitar 33.000 pasukan koalisi hilang.

Pemerintah AS menyatakan ingin melanjutkan operasi di lapangan di Korea Utara untuk mencari sekitar 5.300 warga Amerika yang "belum pulang".

Antara tahun 1990 dan 2005, 229 jasad dikembalikan ke AS, tetapi kerja sama tersebut terhenti ketika hubungan memburuk di tengah-tengah pembangunan program nuklir Korea Utara.

Anggota kelompok Korean War Prisoners Of War dan Missing In Action Network mengatakan kepada para keluarga untuk berhati-hati dalam menanggapi berita terbaru ini, dengan mengatakan ada kemungkinan jasad-jasad itu adalah warga negara lain.

Masih belum jelas bagaimana AS sudah memastikan jasad itu kemungkinan adalah warga Amerika.


Diperkirakan terdapat sekitar 5.300 jenazah tentara AS di Korut. - Getty Images

Apakah Korut sudah mengumpulkan yang lainnya?

Diperkirakan Korea Utara sudah mengumpulkan sekitar 200 jasad.

Bill Richardson, mantan duta besar PBB yang mengupayakan pengembalian enam jasad di tahun 2007, mengatakan kepada Washington Post bahwa Pyongyang kemungkinan besar tidak akan menyerahkan semuanya tanpa persyaratan tertentu.

Dia mengatakan kepada , "Mereka akan memberikan sejumlah jasad dengan gratis, segera," katanya.

"Tetapi kemudian mereka akan mengatakan, `Yang berikutnya, kami harus menemukannya, mengetahui lokasinya, merestorasi.` Kemudian mereka akan mulai meminta ganti rugi."