Relawan Asing Dipulangkan dari Palu karena Tak Berizin

Warga melintas di dekat kapal TNI AL yang terdampar di jalanan akibat tsunami di Watusampu, Ulujadi, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis, 4 Oktober 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Kabar para relawan asing yang masuk ke Palu, Sulawesi Tengah, dipulangkan direspons oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa para relawan asing tidak diusir namun mereka memang tak boleh masuk lantaran tak memiliki izin.

"Sementara banyak datang relawan-relawan asing yang tidak mau mendaftar. Mereka tiba-tiba sudah ada di Palu dan kemudian tidak memiliki dokumen-dokumen, tidak mendaftarkan. Selain itu juga ternyata keahliannya berbeda dengan keahlian urban SAR," kata Sutopo sebagaimana dikutip dari tvOne, Jumat 12 Oktober 2018.

Sutopo menjelaskan bantuan dan relawan asing yang masuk ke Palu dan ke Indonesia harus melalui koordinasi. Selayaknya terdaftar di Pusat Koordinasi Bencana Sulawesi Tengah.

Indonesia kata Sutopo saat ini memang membatasi pada empat bantuan yang paling mendesak dan tenaga asing kecuali keahliannya cocok, tidak dibutuhkan. Empat hal tersebut adalah pesawat udara mengangkut logistik, tenda, water treatment kemudian genset.

Dia melanjutkan, memang secara bertahap pemerintah meminta agar relawan asing kembali ke negara asalnya lantaran mereka juga hanya memiliki visa turis dan tidak terdaftar di Kedubesnya dan Kemlu RI sebagai relawan untuk bencana.

Hal itu disampaikan Sutopo menyusul pemberitaan di sejumlah media asing bahwa para relawan dari negara lain diusir dari Palu termasuk sejumlah relawan asal Prancis dan Australia.

"Kalau seperti itu ya kita minta mereka kembali ke negaranya atau kalau memang memenuhi persyaratan keahlian mereka harus memenuhi persyaratan yaitu melakukan koordinasi mendaftar ke Kedutaan. Sementara mereka datangnya pakai visa turis dan sebagainya harus sesuai dengan prosedur yang ada. Di manapun di negara-negara lain akan memberlakukan itu. Bukan hanya di kita," kata dia.