Direktur CIA Briefing Trump agar 'Tak Gali Kubur' di Kasus Khashoggi

Presiden Amerika Serika, Donald Trump di Singapura.
Sumber :
  • Repro Twitter

VIVA – Direktur CIA Gina Haspel pada Kamis, 25 Oktober 2018 disebut akan memberikan briefing kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait temuan dan penyelidikan mereka atas pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di Turki. 

Gina Haspel diketahui sudah bertolak ke Turki sejak Senin pekan ini untuk mencari tahu dan melihat bukti yang dimiliki otoritas Turki mengenai pembunuhan Khashoggi di kantor Konsulat Saudi di Istanbul.

Dikutip dari laman CNN Amerika Serikat, Haspel dalam kunjungan itu sudah mendengarkan bukti rekaman audio yang dimiliki Turki soal penyiksaan Khashoggi hingga wartawan yang selalu mengkritik keras rezim Saudi itu meregang nyawa. Dia diduga dimutilasi. Meski Saudi menyatakan bahwa Khashoggi tewas akibat perkelahian.

Setidaknya 18 orang sudah ditahan Saudi dan sebagian besar diketahui adalah orang dalam Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohamad bin Salman (MBS). Anehnya hari ini, Pangeran Mohamad bin Salman akhirnya mengatakan akan menyelidiki kasus pembunuhan ini. Sebagian pejabatnya sudah dipecat karena dianggap terkait dengan kasus ini.

Sementara sumber CNN menyatakan bahwa seperti mustahil Pangeran MBS tak tahu hal-hal yang dilakukan para pembantunya apalagi membunuh wartawan Saudi di konsulat sendiri.

Kasus yang pelik ini diduga juga membuat posisi Trump semakin sulit. Di mana sebelumnya dia cenderung membela rezim Saudi dan percaya pada bantahan Saudi atas pembunuhan Khashoggi yang merupakan residen AS dan sudah tinggal di Virginia selama ini.

Oleh karena itu pandangan dan briefing dari bos CIA Gina Haspel akan menentukan posisi dan sikap Trump selanjutnya mengingat posisi Saudi, sekutu politiknya di Timur Tengah itu semakin terdesak. Dunia internasional marah terhadap Saudi dan AS perlu "menyelamatkan muka" dan jangan malah ibarat “menggali kubur” sendiri dan jadi sasaran kemarahan internasional.