Perang Yaman dan Khashoggi, AS Diminta Jatuhkan Sanksi ke Saudi

Jurnalis melakukan aksi solidaritas bagi wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Sejumlah legislator bipartisan di Parlemen baik dari Partai Demokrat maupun dari Partai Republik Amerika Serikat mendorong agar AS segera memberikan sanksi kepada Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi maupun andil perang di Yaman yang membawa kehancuran yang amat sangat besar.

Dorongan ini muncul hanya beberapa jam setelah AS memberikan sanksi ekonomi terkait 17 oknum pejabat dan elite Saudi yang terlibat pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Apabila inisiatif ini akan menjadi Undang Undang maka AS dilarang menjual senjata kepada Saudi. Selain itu AS juga tak boleh mengisikan bahan bakar pesawat tempur yang akan digunakan di perang Yaman.

Dikutip dari laman Aljazeera, para legislator tersebut juga meminta agar setiap orang dan pihak yang menghalangi bantuan kemanusiaan masuk Yaman juga mendapatkan sanksi dari AS. Sementara diketahui bahwa proposal Senat itu juga diberikan sehari setelah Partai Republik menolak RUU yang mengatur penghentian dukungan AS terhadap Saudi dalam perang Yaman.

Diketahui bahwa Yaman dalam beberapa tahun ini menjadi objek perang proxy antara Saudi dan Iran. Perang tersebut telah menyebabkan setidaknya 10.000 korban tewas dan 50 persen rakyat kelaparan.

Sementara untuk pembunuhan Khashoggi, awalnya Saudi terus menolak terlibat dalam menghabisi nyawa kolumnis Washington Post tersebut. Namun dengan bukti-bukti yang dimiliki oleh otoritas Turki, Saudi tak lagi dapat mengelak dan mengakui memang intelijennya terlibat dalam pembunuhan keji itu.