Status Boleh Negara Maju, tapi Tentaranya Tak Ganti Sepatu 6 Tahun

picture-alliance/dpa/P. Seeger.
Sumber :
  • dw

Para tentara Jerman harus sabar menunggu sampai 2022 sampai bisa mengenakan sepatu PDL boot baru. Alasannya, karena kapasitas produksi terbatas di industri, menurut informasi dari media-media di Jerman.

Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan realisasi pengadaan sistem sepatu tempur baru bagi angkatan bersenjata, menurut perencanaan, saat ini baru bisa terwujud sampai akhir kuartal II 2022.

Pernyataan itu dirilis sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan politisi oposisi Marie-Agnes Strack-Zimmermann kepada pemerintah.

Sejak 2016, Bundeswehr telah merencanakan pengadaan "sepatu tempur berat" dan "sepatu tempur ringan" untuk menggantikan "sistem sepatu semua musim" yang merupakan standard sepatu PDL saat ini, kata harian Tagesspiegel yang terbit di Berlin dalam edisi Rabu (28/8).

Ketidakmampuan Bundeswehr memenuhi perlengkapan alas kaki yang sangat mendasar bagi penugasan pasukan menambah panjang daftar "skandal" yang terjadi di sekitar angkatan bersenjata Jerman.

Kapasitas produksi terbatas

Seharusnya, sepatu boot yang baru itu sudah tersedia pada akhir 2020, namun ternyata "karena kapasitas produksi yang terbatas di industri, jadwal tidak dapat dipertahankan," tulis Kementerian Pertahanan Jerman dalam penjelasannya.

Sampai kini, sekitar 160 ribu dari seluruhnya 183 ribu tentara Bundeswehr telah menerima sepasang sepatu boot tempur berat, namun kebanyakan mereka belum menerima pasangan sepatu yang lain.

Hanya 31 ribu tentara yang telah mendapat sepatu PDL versi tempur ringan. Marie-Agnes Strack-Zimmermann mengaku sangat aneh bahwa perlu delapan tahun untuk melengkapi pasukan dengan alas kaki yang baru.

"Bayangkan seandainya petugas pemadam kebakaran harus memadamkan api dengan sandal," katanya, seperti menyindir.

Sudah lama mengeluh

Tentara Jerman sudah lama mengeluh tentang masalah sepatu boot versi sepanjang musim. Sebagian tentara akhirnya membeli sepatu sendiri. Sekalipun itu bertentangan dengan peraturan Bundeswehr, tetapi sering diizinkan.

Ombudsman militer di parlemen Jerman Hans-Peter Bartels dalam laporan tahunan terbarunya mengatakan, masa tunggu yang lama untuk sepatu tempur yang baru memang sudah dikritik oleh kalangan Bundeswehr sendiri.

"Sayangnya, proses ini sedikit mengurangi semangat," lanjutnya. Prajurit baru nantinya akan mulai bertugas dengan sepatu PDL baru, sementara tentara senior, yang masih bertugas dengan model lama dan belum mendapat hak bertukar sepatu, akan "merasa seperti prajurit kelas dua", kata Bartels.

hp/na (dpa, afp)