Sudah 9 Orang WNI di Kapal Diamond Princess Positif Corona Covid-19

Diamond Princess.
Sumber :
  • IG Princess Cruises

VIVA – Jumlah warga negara Indonesia terjangkit virus Corona Covid-19 di kapal pesiar Diamond Princess di Jepang bertambah lagi. Kementerian Luar Negeri mengkonfirmasi hingga hari ini total WNI terjangkit Corona yang bekerja sebagai kru kapal, berjumlah sembilan orang.

"Confirmed, sembilan kru WNI di Diamond Princess, hasil tesnya menunjukkan positif Covid-19," kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, lewat pesan singkat, Senin 24 Februari 2020.

Sebelumnya diketahui empat kru kapal telah terkonfirmasi virus Corona dan telah dirawat di rumah sakit kota Chiba dan Tokyo. Pihak Kedutaan Besar RI di Jepang juga sudah berada di rumah sakit untuk memastikan kondisi keempat WNI tersebut dan memastikan mereka dalam kondisi stabil.

Mengenai tambahan lima WNI lainnya yang juga positif Corona, Judha mengatakan hasil tes PCR (polymerase chain reaction) akan diketahui dalam waktu dekat.

"Hasil tes PCR secara bertahap akan keluar dalam beberapa hari ke depan," ungkap Judha.

Diketahui ada 78 WNI yang bekerja sebagai kru di kapal pesiar Diamond Princess yang membawa total 3.711 orang di antaranya  terdiri dari 2.666 penumpang, sementara kru sebanyak 1.045 orang dari 56 negara. Kapal tersebut dikarantina di perairan Yokohama di Jepang sejak awal Februari lalu, setelah ditemukan penumpang yang terinfeksi Corona.

Sebelumnya, Menlu Retno mengatakan sejauh ini opsi untuk mengevakuasi WNI dari kapal pesiar Diamond Princess masih terbuka. Komunikasi dengan pihak perusahaan dan otoritas Jepang juga terus dilakukan.

Menanggapi permintaan itu, pihak Jepang juga sudah menyanggupi akan memfasilitasi jika pemerintah Indonesia berencana mengevakuasi warganya pulang ke Tanah Air. Namun terkait evakuasi, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi mengatakan karena para WNI tersebut adalah pekerja dan memiliki kontrak dengan perusahaan maka pembahasan dengan pihak perusahaan juga harus dilakukan untuk memastikan nasib para pekerja tersebut.