PM Israel Dituding Bawa Banyak Baju Kotor ke AS Biar Cuci Gratis

Para pejabat Israel membantah tuduhan PM Netanyahu dan istrinya membawa beberapa koper pakaian kotor ke AS, dengan tujuan pakaian ini dicuci secara cuma-cuma.-Reuters
Sumber :
  • bbc

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dituduh ketika "melawat ke Amerika Serikat dengan membawa beberapa koper pakaian kotor, dengan tujuan pakaian ini bisa dicuci secara cuma-cuma".

Mencucikan pakaian kotor secara gratis untuk para pemimpin yang tinggal di wisma tamu negara adalah fasilitas yang disedikan oleh pemerintah Amerika, namun tak banyak yang memanfaatkan fasilitas ini.

Para pempin negara yang datang - dengan jadwal yang padat - menyebabkan "urusan mencuci pakaian bukan menjadi hal yang prioritas".

Selain itu, sering kali kunjungan resmi hanya beberapa hari saja.

Tapi, menurut koran The Washington Post, Netanyahu "punya kebiasaan membawa bagasi berupa pakaian-pakaian kotor agar bisa dicuci secara cuma-cuma di Washington".

"Netanyahu menjadi satu-satunya [pemimpin negara] yang membawa beberapa koper berisi pakaian kotor untuk dicuci [di Amerika]," kata seorang pejabat Amerika yang banyak tahu soal ini kepada The Washington Post.

Pejabat AS yang tidak bersedia diungkap jati dirinya ini menambahkan, "Setelah beberapa lawatan [ke Amerika], menjadi jelas bahwa ini [membawa pakaian-pakaian kotor untuk dicuci gratis] memang suatu kesengajaan."

Pengungkapan oleh pejabat AS ini dibantah oleh pejabat-pejabat Israel.

Mereka mengatakan "tuduhan tersebut tidak masuk akal", namun mengakui bahwa bukan sekali ini Netanyahu menghadapi tuduhan membawa pakaian-pakaian kotor untuk dicuci di negara yang akan dikunjungi.

Hadapi tiga kasus korupsi - termasuk gunakan fasilitas negara

AFP
Benjamin Netanyahu menghadapi tiga kasus korupsi di pengadilan.

Para pejabat Israel juga mengatakan bahwa "tuduhan ini diungkap untuk mengalihkan perhatian dari kunjungan Netanyahu ke Washington belum lama ini, di mana ia menandatangani normalisasi hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain".

Pernyataan oleh kedutaan besar Israel di Washington menyebutkan, "Dalam kunjungan [ke Washington] kali ini [pada pertengahan September 2020], tidak ada pakaian yang harus di-dry cleaning, hanya ada beberapa baju yang dicuci yang dipakai untuk menghadiri acara resmi. Jas perdana menteri dan busana Nyonya Netanyahu disetrika, itu juga dipakai untuk acara resmi."

"Oya, piyama yang dipakai perdana menteri dalam penerbangan 12 jam dari Israel ke Washington juga dicuci."

Pada 2018, bocoran transkrip memperlihatkan istri Benjamin Netanyahu, Sara, diduga "membawa empat atau lima koper pakaian kotor ketika melakukan lawatan resmi".

Pada 2016, PM Netanyahu berhasil meminta pengadilan melarang penerbitan tagihan cuci pakaiannya.

Menurut koran Inggris The Guardian, pengungkapan bahwa Netanyahu membawa pakaian kotor untuk dicuci gratis saat lawatan ke luar negeri ini menguatkan tudingan di dalam negeri bahwa "ia ingin memanfaatkan apa pun fasilitas yang didapat sebagai pemipin negara, sekecil apa pun fasilitas tersebut".

Pada 2019, Sara Netanyahu dinyatakan bersalah secara ilegal menyalahgunakan ribuan dolar uang negara untuk membeli makanan mahal meski ia punya tukang masak yang disediakan oleh negara.

Sementara itu, perdana menteri saat ini menghadapi tiga kasus korupsi di pengadilan, termasuk kasus dugaan menerima haiah-hadiah mahal.

Netanyahu menolak semua dakwaan di tiga kasus ini.