Selandia Baru Laporkan Lonjakan Kasus COVID-19 dalam 6 Minggu

Ilustrasi - vaksinasi COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Selandia Baru melaporkan kenaikan terbanyak infeksi COVID-19 dalam enam minggu, dengan semua kasus terdeteksi di Auckland, pada Kamis 14 Oktober 2021. Laporan itu memicu kemungkinan perpanjangan masa lockdown di kota terbesar negara itu. 

Sebanyak 71 kasus lokal baru dilaporkan di negara itu, semuanya terdeteksi di Auckland, naik dari kasus sehari sebelumnya yang hanya 55.

Lebih dari 1,7 juta orang di Auckland diwajibkan tinggal di rumah hingga Senin depan. Namun serentetan kasus COVID-19 di komunitas berpotensi memperpanjang masa aturan pembatasan COVID-19.

Dilansir dari CNA, Wakil Perdana Menteri Selandia Baru, Grant Robertson, mengatakan lonjakan jumlah kasus di Auckland bukannya tidak terduga, tapi kasus meningkat lebih cepat. Dia menyalahkan pertemuan-pertemuan ilegal yang dilakukan warga di rumah atas lonjakan kasus COVID-19.

"Sekarang bukan waktunya untuk berpuas diri," kata Robertson selama konferensi media di Wellington.

Dia mendesak penduduk di Auckland untuk secara ketat mengikuti aturan pembatasan level 3, di mana kebanyakan orang diharuskan tinggal di rumah kecuali mereka memiliki alasan mendesak untuk keluar.

"Jumlah kasus baru hari ini serius, tetapi bukan tidak terduga karena kita berada dalam wabah," kata Direktur Kesehatan Masyarakat Caroline McElnay.

Sekitar 2,49 juta warga Selandia Baru telah sepenuhnya divaksinasi, atau sekitar 59 persen dari populasi yang memenuhi syarat. Pemerintah berjanji akan mengakhiri lockdown setelah 90 persen divaksinasi. 

Meski kasus COVID-19 bertambah, Selandia Baru hanya mencatat 4.472 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dan 28 kematian selama pandemi, jauh lebih rendah daripada banyak negara yang sebanding.