Pengakuan Eks Penipu Siber dan Cara-cara Menaklukkan Korban

Frank mengaku pernah ikut dalam operasi penipuan siber selama dua tahun. (ABC News)
Sumber :
  • abc

Jika Anda mengangkat telepon dari Frank*, ia akan berusaha menahan Anda untuk bisa melakukan pembicaraan lebih lama.

Ia akan menggali setiap keping informasi tentang calon korban, yang dalam operasi penipuan di dunia maya dikenal istilah "hot lead".

Frank menuturkan pengakuannya kepada ABC bagaimana keterlibatannya dalam 'cybercrime' selama dua tahun, dengan syarat namanya dirahasiakan.

Ia biasanya sudah mencari tahu semua informasi soal calon korbannya, sebelum ia menelepon.

"Kami mempelajari Anda, kami tahu berapa penghasilanmu," ujarnya yang tinggal di Eropa.

"Saat kami tanya apa pekerjaanmu, sebenarnya kami sudah punya informasi, misalnya Anda seorang supir dengan pendapatan 4.000 dolar per bulan," katanya.

Menurut Frank, informasi tentang calon korban sangatlah penting. Dengan modal informasi tentang gaji seseorang, ia bisa memutuskan seberapa potensial calon korbannya itu.

Frank mengakui sudah banyak korbannya yang kehilangan duit ribuan dolar. Bahkan ada korbannya warga Australia yang kehilangan AU$500.000, atau lebih dari Rp 5 miliar.

Perusahaan tempat dia bekerja memanfaatkan aplikasi platform perdagangan palsu. Beberapa ditautkan ke akun mata uang kripto atau menawarkan perdagangan kripto.

Ia mau angkat bicara, karena Frank ingin memperingatkan warga di Australia agar jangan sekali-kali meladeni telepon penipuan, serta agar warga di Australia bisa tahu bagaimana mereka tahu jika sudah ditipu.

Cara Frank menemukan korban

Penipu seperti Frank biasanya telah memiliki nomor telepon yang mungkin pernah Anda daftarkan ke situs informasi tentang mata uang dan investasi Kripto.

Situs semacam ini banyak melakukan promosi di media sosial.

Begitu Anda mendaftar, Frank akan menanyakan alasan ketertarikan Anda dengan mata uang dan investasi Kripto.

"Kami menyebutnya KYC [know your client]. Saya tanya usia, pengalaman, dan alasan mengapa mereka tertarik mendaftar," jelasnya. 

"Lantas saya akan sampaikan apa saja demi membuat orang itu makin tertarik," tambahnya.

Frank banyak tahu tentang Bitcoin dan mata uang Kripto lainnya. Biasanya, dia akan menyarankan calon korbannya menyetor dalam jumlah kecil terlebih dahulu, misalnya AU$250.

Setelah itu Frank akan memperkenalkan Anda kepada "manajer senior" di perusahaannya.

Dari sinilah "investasi" Anda akan dimulai.

Frank akan mengantongi uang sebesar AU$250 itu, kemudian melanjutkan operasinya mencari calon korban lainnya.

Biasanya percakapan telepon pertama Anda dengan Frank sekaligus akan menjadi yang terakhir.

Penipuan marak saat pandemi

Selama pandemi COVID-19, aksi penipuan di dunia maya sangat marak, karena saat 'lockdown' diberlakukan, kebanyakan warga menghabiskan lebih banyak waktunya di dunia maya.

Di sisi lain, tingkat suku bunga bank sangat rendah, sehingga banyak orang berusaha memutar uang tabungan mereka ke investasi lain.

Menurut Nigel Phair dari Institut Keamanan Siber di Universitas New South Wales (UNSW), nilai kerugian akibat penipuan siber mencapai miliaran dolar.

Dia memperkirakan jumlah kejahatan dunia maya yang dilaporkan ke pihak berwajib hanya seperlimanya.

"Masyarakat tidak tahu harus melapor ke mana, malu, atau tidak tahu harus melaporkan apa," kata Nigel.

Dia menyebut ada 300 ribu kasus penipuan online setiap tahunnya di Australia, yang menelan kerugian AU$42 miliar.

Mata uang Kripto, katanya, sekarang menjadi primadona penipuan investasi.

Bicara dengan puluhan orang sehari

Di lokasi yang dirahasiakan di Eropa, Frank membongkar rincian operasi penipuan yang dia kerjakan.

Identitasnya disembunyikan karena pusat penipuan dijalankan oleh jaringan kejahatan terorganisir multinasional.

"Orang-orang itu adalah bos. Mereka orang-orang penting di negara ini," kata Frank.

"Mereka dilindungi oleh geng, naik mobil anti peluru dan lainnya," katanya.

"Tapi saya ingin menebus kesalahan yang pernah kulakukan terhadap mereka yang telah saya sakiti."

Calon-calon operator, katanya, biasanya direkrut dari berbagai negara.

Frank menjelaskan banyak dari calon operator adalah lulusan perguruan tinggi yang sedang mencari pekerjaan.

Seperti Frank, mereka kebanyakan terpelajar dan fasih berbicara dalam berbagai bahasa.

Frank menganggur sebelum disarankan oleh temannya untuk pindah dan bekerja di perusahaan keuangan di Eropa timur.

Awalnya, katanya, ia tidak tahu jika dirinya bekerja untuk perusahaan yang terlibat dalam penipuan.

Setelah menjalani pelatihan selama lima hari, Frank sudah langsung menelepon calon korbannya.

Keamanan di tempat kerjanya itu ketat. Mereka diminta mengikuti tes poligraf untuk memastikan tidak akan membocorkan informasi tentang operasi ini.

"Kita tidak boleh memberitahu siapa pun tentang pekerjaan Anda," kata Frank.

Frank menyebut warga Australia sangat tertarik dengan bitcoin, sehingga ia tidak merasa kesulitan untuk meyakinkan mereka berinvestasi.

"Saya sendiri berbicara dengan 20 orang Australia dalam sehari. Setidaknya lima di antaranya akan menyetor dana awal," jelasnya.

Untuk anak muda, modus Frank yakni menawarkan keuntungan investasi untuk pakaian, liburan ke luar negeri atau membeli mobil.

Sementara bagi mereka yang berusia 50 tahunan, Frank akan memberi iming-iming dana pensiun yang banyak.

"Kita berikan janji palsu dan mereka percaya, karena apa pun yang kita katakan adalah sesuatu yang ingin mereka dengar," ujarnya.

Penindakan oleh aparat di Jerman 

Sindikat kriminal terkenal sulit untuk diselidiki karena mereka beroperasi melintasi perbatasan negara.

Tapi di salah satu negara bagian di Jerman selatan, aparat berwajib telah berhasil menangkap para pelaku.

Menurut Nino Goldbeck, jaksa penuntut di Bavaria, maraknya informasi tentang bitcoin dan mata uang kripto telah "memudahkan para pelaku untuk menipu orang."

Nino bersama rekan-rekannya melakukan pelacakan aliran uang yang terkait dengan operasi kejahatan dunia maya ini.

Dia menyebut salah satu tantangannya yakni sifat operasi kejahatan ini dilakukan lintas batas negara.

Meski demikian, Kepolisian Bavaria telah menangkap dan mengekstradisi para penjahat untuk diadili.

"Kami menahan 20 hingga 30 orang yang kini menunggu untuk disidangkan," jelasnya.

“Sebagian sudah ada di Jerman, yang lainnya masih di luar negeri dan kami menunggu mereka," tegasnya.

Sementara Kepolisian Federal Australia (AFP) memperluas operasinya di luar negeri, menempatkan petugas di Afrika, Eropa timur, dan Amerika Serikat.

Komandan Operasi Kejahatan Dunia Maya AFP, Chris Goldsmid mengatakan pemerintah telah mengeluarkan jutaan dolar untuk memerangi kejahatan dunia maya.

"Kebanyakan kejahatan ini dilakukan dari luar negeri," ujarnya.

“Kami menambah kapasitas untuk menyelidiki dan menangani aktivitas kriminal terkait mata uang kripto," tambah Chris.

Namun Neil Phair dari UNSW mengatakan selama 20 tahun terakhir tidak pernah ada tindakan terhadap kejahatan dunia maya di Australia.

Dia juga menyarankan agar sumberdaya polisi ditambah untuk menangani kejahatan siber yang yang kian meningkat.

Tutup telepon

Saran yang diberikan Frank yakni, bila seseorang menerima telepon dari orang yang tidak jelas, sebaiknya tak perlu diladeni.

"Jika ada telepon dan mereka menyampaikan tentang peluang mendapatkan penghasilan lebih, sebaiknya langsung saja tutup teleponnya," kata Frank.

"Anda tidak bisa menghasilkan uang dari broker mana pun yang berhubungan dengan Anda hanya melalui telepon," tambahnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan

Informasi Komisi Konsumen dan Persaingan Australia tentang penipuan online dapat ditemukan di situs Scamwatch. Berikut beberapa hal yang harus diwaspadai:

Berhati-hatilah saat orang meminta pembayaran melalui mata uang kripto.Waspadalah terhadap peluang investasi yang menjanjikan pengembalian tinggi dengan sedikit atau tanpa risiko.Berinvestasilah sebanyak kemampuan Anda menanggung kerugian. Jangan mudah tergoda menambah investasi.Waspadai nasihat keuangan dari seseorang di aplikasi kencan, di media sosial, atau situs kencan.Lindungi diri sendiriJangan pernah mengirim uang atau memberikan detail kartu kredit, detail akun online, atau informasi pribadi kepada siapa pun yang tidak Anda kenal atau percayai.Sebelum menginvestasikan uang, carilah nasihat keuangan independenSitus MoneySmart ASIC memiliki informasi tentang investasi dalam mata uang Kripto.Jika merasa telah berurusan dengan penipu, berhentilah berbicara dan blokir mereka.Jika telah menyetor uang ke penipu (melalui kartu kredit), segera hubungi bank Anda untuk memblokirnya.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News.