Novak Djokovic Tetap Terancam Deportasi atas Kuasa Menteri Australia

Jika Djokovic tidak mengajukan banding atas keputusan Menteri Imigrasi Australia, ia akan dideportasi dan mungkin dilarang diberikan visa Australia selama tiga tahun ke depan. (AP: Mark Baker)
Sumber :
  • abc

Menteri Imigrasi Australia, Alex Hawke menggunakan kuasanya untuk membatalkan visa Novak Djokovic.

Awal pekan ini, Djokovic memenangkan kasus pengadilan dengan hasil keputusan ia tetap bisa berada di Australia demi mempertahankan gelar juaranya di pertandingan tenis Australia Open.

Dalam pernyataannya, Menteri Alex mengatakan visa Djokovic dibatalkan dengan alasan "kesehatan dan tujuan baik, atas dasar pertimbangan kepentingan umum".

Ada indikasi jika tim hukum bintang tenis dunia akan tetap bermaksud mengajukan perintah agar Pemerintah Australia tetap mentaati peraturan menteri, agar Djokovic bisa tetap mengikuti pertandingan Australia Terbuka.

Jika Djokovic tidak mengajukan banding atas keputusan Menteri Imigrasi Australia, dia akan dideportasi dan mungkin dilarang masuk ke Australia selama tiga tahun dengan jenis visa apa pun.

Sejak Senin kemarin, Menteri Alex telah mempertimbangkan untuk bisa mengintervensi secara pribadi, saat Djokovic memenangkan kasus pengadilan yang membatalkan keputusan sebelumnya.

Keputusan hakim saat itu adalah Djokovic bisa tetap masuk ke Australia karena memenuhi persyaratan dan ia dikeluarkan dari hotel tahanan imigrasi.

Visa Djokovic langsung dibatalkan seketika setelah ia mendarat di kota Melbourne, 6 Januari lalu.

Ia kemudian dikirim ke sebuah hotel di pusat kota Melbourne, yang juga menjadi pusat penahanan bagi pencari suaka yang sudah ditahan selama bertahun-tahun dalam kondisi buruk.

Kasus status visa Djokovic telah menjadi sorotan dunia internasional, bahkan disebut-sebut menjadi bola politik di Australia.

Di saat sejumlah pendukung Djokovic, terutama yang berasal dari negaranya, menuduh ia telah mendapatkan pelecehan, banyak warga Australia yang marah dengan diperbolehkan masuknya Djokovic yang hingga ini tidak diketahui status vaksinasinya.

Djokovic telah mendapat pengecualian untuk masuk ke Australia tanpa menunjukkan bukti vaksinasi. Izin pengecualian dikeluarkan lembaga Tennis Australia, meski mereka mengatakan panel yang memeriksa tidak mengetahui nama, umur, atau negara asal yang mengajukannya.

Sebelum kasusnya dibawa pengadilan federal, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan jika "aturan adalah aturan" yang harus ditegakkan. Tapi sejak beberapa hari terakhir ia mengatakan tidak akan lagi berkomentar soal kasus Djokovic dan menyerahkan sepenuhnya ke Menteri Imigrasi.

Dengan keputusan ini, muncul keraguan soal penyelenggaran Australia Terbuka, yang akan dimulai minggu depan.

Djokovic diikutsertakan dalam undian Australia Terbuka kemarin dan akan menghadapi sesama petenis Serbia Miomir Kecmanovic di putaran pertama turnamen Senin mendatang.