Konflik dengan China, Ini 5 Fakta Presiden Taiwan Tsai Ing-wen

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen
Sumber :
  • Facebook @Tsai Ing-wen

VIVA Dunia - Tsai Ing-wen merupakan presiden Taiwan pertama sejak diangkat pada 2016 hingga sekarang masih menjabat sebagai presiden. Tsai Ing-wen keturunan Hakka merupakan salah satu dari sembilan anak yang lahir dari keluarga bisnis kaya. Dia menghabiskan masa kecilnya di pesisir selatan Taiwan sebelum pergi ke Taipei, di mana dia menyelesaikan pendidikannya

Dia menerima gelar sarjana hukum pada tahun 1978 dari Universitas Nasional Taiwan di Taipei dan kemudian kuliah di Cornell University, Ithaca, New York, dan London School of Economics, masing-masing memperoleh gelar master pada tahun 1980 dan doktor pada tahun 1984 di bidang hukum.

Setelah menyelesaikan pendidikan doktornya, pada tahun 2000, ia kembali ke Taiwan dan mengajar di Universitas-universitas di Taipei dengan keahlian Ilmu Hukum. Berikut beberapa fakta Tsai Ing-wen yang merupakan presiden wanita pertama di Taiwan, dilansir dari Of Taiwan sebagai berikut:

1. Profil Tsai Ing-wen

Ketua DPR AS Nancy Pelosi memberi salam pada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen

Photo :
  • Taiwan Presidential Office via AP

Tsai Ing-wen lahir pada 31 Agustus 1956 merupakan seorang politisi Taiwan yang sekarang menjabat sebagai Presiden Taiwan. Tsai Ing-wen merupakan presiden kedua dari Partai Progresif Demokratik. Tsai Ing-wen juga merupakan wanita pertama yang terpilih mengisi kantor kepresidenan.

Dia juga merupakan presiden pertama dari orang Hakka dan keturunan penduduk asli Taiwan. Selain itu juga ia merupakan presiden pertama yang tidak menikah, dan menjadikan pertama tidak pernah memegang jabatan eksekutif terpilih sebelum jabatan kepresidenan.

Tsai Ing-wen merupakan ketua Partai Progresif Demokratik, dan juga merupakan kandidat presiden dari partai dalam Pemilihan umum Taiwan 2012 dan 2016 yang kemudian dimenangkannya.

2. Karir Dosen

Menteri luar negeri Somaliland Essa Kayd Mohamoud Saat bertemu dengan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen di Taipei, Taiwan beberapa waktu lalu

Photo :
  • ANTARA/HO via REUTERS

Tsai Ing-wen setelah menyelesaikan pendidikan S3-nya, kembali ke Taiwan dan mengajar di salah satu kampus ternama di Taiwan yaitu Universitas Nasional Cheng Chi di Fakultas Ilmu Hukum. Kemudian pada tahun 1991 sampai 1993 ia mengajar Perdagangan Internasional di Universitas Soochow.

Pada tahun 2000, Tsai Ing-wen mendapatkan gelar profesor di bidang Perdagangan Internasional yang diberikan oleh Universitas Nasional Cheng. Setelah mendapatkan gelar tersebut ia langsung terjun ke dunia Politik.

3. Kiprah Politik

VIVA Militer : Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bersama perwira tentara Taiwan

Photo :
  • IPDF

Pada tahun 2000 di masa pemerintahan Presiden Ma Ying-jeou, Tsai Ing-wen diangkat sebagai Ketua Dewan Urusan Daratan yang merupakan jabatan setingkat menteri. Untuk mempertahankan kepercayaan dan simpati dari kubu politik Pan-Hijau, Tsai kemudian bergabung dengan Partai Progresif Demokrat (DPP) pada tahun 2004. Dia kemudian dicalonkan oleh DPP untuk menjadi calon dalam pemilihan umum legislatif 2004 dan terpilih sebagai legislator proporsional.

4. Tsai Ing-wen Membangun Generasi Muda

VIVA Militer: Presiden Republik China (Taiwan), Tsai Ing-wen

Photo :
  • South China Morning Post (SCMP)

Tsai Ing-wen menilai pengangguran bagi kaum muda merupakan masalah serius dengan menyatakan bahwa, jika kaum muda tidak memiliki harapan untuk masa depan, negara ini tidak akan memiliki harapan.

Tsai Ing-wen berencana untuk fokus pada peningkatan kesempatan kerja yang berarti bagi kaum muda, dan memperluas layanan sosial. Tsai Ing-wen berencana untuk menerapkan reformasi pensiun dan pensiun untuk memastikan pembayaran yang lebih adil kepada semua orang yang memenuhi syarat.

5. Tsai Ing-wen Ingin Buka Kembali Warisan Sejarah Taiwan

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.

Photo :
  • U-Report

Taiwan sedang dalam transisi dari Jepang ke pemerintahan ROC (Republic Of China) dan masa darurat militer atau bisa disebut sebagai 'Teror Putih' yang merupakan kenangan sejarah negatif yang masih belum terselesaikan dengan baik.

masih ada kurangnya kesadaran di kalangan masyarakat Taiwan dan internasional tentang pentingnya saat ini. Tsai berusaha menciptakan penutupan melalui pengembalian aset curian, mengembangkan konten pendidikan jujur yang berfokus pada masa lalu, dan secara terbuka menghadapi periode sejarah yang kompleks ini.