Thailand Pertimbangkan Jam Malam

Para demonstran anti pemerintah beraksi di Bangkok
Sumber :
  • AP Photo/Apichart Weerawong

VIVAnews - Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva memberikan sinyal untuk memberlakukan jam malam di kota Bangkok, Thailand, Minggu 16 Mei 2010.

Dalam acara mingguan di sebuah stasiun televisi, Minggu, Abhisit mengaku sudah membahas dan mendiskusikan kemungkinan jam malam  dalam pertemuan antara Deputi PM Suthep Thaugsuban yang bertanggung jawab atas keamanan selama aksi protes dengan pihak-pihak terkait.

Selain itu, Abhisit juga meminta Menteri Pendidikan untuk menunda kegiatan belajar mengajar di sekolah selama satu pekan, dimulai Senin besok. Padahal Senin besok seharusnya para siswa kembali ke sekolah usai liburan untuk memulai semester baru.

Tindakan-tindakan ini dinilai perlu untuk mengantisipasi aksi kekerasan yang telah menewaskan 25 orang dan melukai sekitar 200 orang sejak operasi militer membuncah pada Kamis lalu untuk mengunci kamp aksi protes yang dikuasai demonstran anti-pemerintah. Dalam pertikaian antara militer dengan demonstran, empat pekerja media yang salah satunya adalah wartawan Kanada, mengalami luka tembak.

Militer mencoba mengekang aksi ribuan demonstran anti-pemerintah. Kelompok yang dikenal dengan Kaus Merah ini dipaksa tetap berada di kamp protes mereka di jantung kota Bangkok.

Lebih dari sepuluh sekolah berada di sekitar lokasi tersebut. Menurut data dari kementerian kesehatan Thailand, sejak terjadi aksi demonstran yang menuntut penyelenggaraan pemilu dua bulan lalu, lebih dari 50 orang tewas dan 1.600 terluka. (Associated Press) (hs)