Ini Alasan Penting Mengapa Putin Sangat Murka atas Pengeboman Jembatan Krimea

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin
Sumber :
  • nextgov.com

VIVA Dunia – Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu lalu, 9 September 2022 menuduh Ukraina melakukan aksi teroris melalui ledakan di jembatan Krimea. 

“Tidak diragukan lagi itu adalah tindakan teroris yang ditujukan pada penghancuran infrastruktur sipil penting Federasi Rusia,” kata Putin dalam pertemuan dengan kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin, kepada awak media. “Ini dirancang, dilakukan, dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina,” kata Putin.

Namun sebenarnya Ukraina belum mengklaim bertanggung jawab atas ledakan yang merusak Jembatan Kerch, pukulan memalukan bagi prestise Putin. Tetapi para pejabat Ukraina merayakan ledakan itu di media sosial dan itu telah menjadi pendorong moral utama bagi upaya perang Ukraina.

Ledakan di jembatan Crimea

Photo :
  • singletonargus.com

Putin bertemu dengan Bastrykin untuk membahas temuan penyelidikan ledakan besar dan kebakaran di jembatan Krimea sepanjang 19 kilometer. Pihak Rusia mulai memeriksa jembatan untuk mengetahui penyebab ledakan dahsyat tersebut. Investigasi kriminal telah diluncurkan atas serangan di jembatan itu, kata Bastrykin.

Melansir kantor berita Rusia TASS, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, setelah ledakan tersebut, Putin memperketat keamanan untuk jembatan dan infrastruktur energi antara Rusia dan Crimea. Dia telah mengadakan pertemuan dewan keamanan nasionalnya pada hari Senin. 

Penasihat presiden Ukraina Mikhailo Podolyak menyebut tuduhan Putin terlalu sinis bahkan untuk Rusia dalam sebuah tweet. "Putin menuduh Ukraina melakukan terorisme?” tulisnya dalam tweet. “Bahkan belum 24 jam sejak pesawat Rusia menembakkan 12 roket ke daerah perumahan Zaporizhzhia di Ukraina, yang menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 50 orang. Tidak hanya ada satu teroris negara dan seluruh dunia tahu siapa dia,” kata Podolyak menyindir Putin. 

Tak mengherankan memang bila Putin murka ketika jembatan hancur. Rusia menghabiskan sekitar US$3,7 miliar atau sekitar Rp56 triliun untuk membangun jembatan ini usai berhasil mengambil alih Krimea. Lewat jembatan ini, jutaan mobil dan kereta dari Moskow bisa bergerak ke Krimea. 

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • nextgov.com

Jembatan tersebut mampu menampung 40 ribu mobil dan 47 kereta per hari. Bahkan, jembatan ini diresmikan secara pribadi oleh presiden Rusia tersebut dengan meriah pada 2018 setelah Moskow merebut semenanjung itu dari Ukraina pada 2014 silam. Putin bahkan mengendarai truk secara pribadi saat meresmikan jembatan ini pada 2018 lalu. 

Kerusakan Jembatan Kerch, simbol kunci klaim Putin atas semenanjung Krimea, mengancam rute penting pasokan militer Rusia untuk mendukung pasukannya di Ukraina selatan. Itu terjadi ketika kemajuan Ukraina terus merebut kembali wilayah yang diduduki dari pasukan Moskow.  Jembatan itu juga merupakan ekspresi fisik tujuan Putin untuk mengikat Ukraina ke Rusia. 

Menurut salah satu lembaga think-tank milik Ukraina, Rusia kerap menggunakan jembatan untuk mengangkut tank besar dan perangkat militer lainnya langsung ke area pertempuran di wilayah selatan.