Kemlu: 134 WNI Ada di Zona Konflik Israel-Palestina

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha.
Sumber :
  • VIVA/Natania Longdong.

Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, mengkonfirmasi bahwa ada 134 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di wilayah konflik Israel-Palestina. Penyebaran WNI terbanyak berada di Sapir, Israel bagian selatan, sebanyak 94 WNI.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha mengatakan WNI lainnya menetap di Gaza sebanyak 10 orang dan Tepi Barat sebanyak 39 jiwa. 

Angka tersebut diambil berdasarkan data terakhir.

"Jadi total ada 143 WNI kita yang menetap. Ini adalah data terakhir kita yang tinggal menetap," kata Judha di kantornya, Jumat, 13 Oktober 2023.

Arsip - Dalam foto yang diambil pada 11 Mei 2021 ini, terlihat asap hitam mengepul ke langit akibat ledakan yang disebabkan serentetan serangan israel di Kota Younis di Jalur Gaza bagian selatan.

Photo :
  • ANTARA/Yasser Qudih

Dalam penjelasannya, dia menyebutkan sejak awal perang kembali terjadi, Indonesia langsung melakukan koordinasi intens dengan pihak terkait. Masing-masing perwakilan KBRI juga melakukan koordinasi intensif dengan counterpart di negara akreditasi masing-masing.

"Kita komunikasi dengan KBRI Amman, KBRI Kairo, KBRI Beirut, KBRI Damaskus, PTRI New York, sejak tanggal 7 Oktober 2023," ujarnya.

Judha juga mengatakan bahwa pihaknya tengah menyusun rencana untuk mengevakuasi para WNI di wilayah konflik tersebut. Dia menyebut Kemlu telah menyiapkan beberapa opsi dengan mengutamakan jalur kemanusiaan.

"Jadi kita tidak hanya menyusun satu skenario saja karena situasi di lapangan sangat sulit. Berbagai macam opsi kita buka, nanti dalam pelaksanaannya tergantung mana yang lebih baik."

VIVA Militer: Warga sipil Gaza, Palestina, pasca serangan udara militer Israel

Photo :
  • time.com

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Jalur Gaza sedang memanas buntut dari serangan militan Hamas yang secara tiba-tiba menyerang Israel selatan.

Serangan itu lantas memicu kemarahan di Israel, yang akhirnya melakukan serangan balasan melalui udara.

Hingga saat ini, di kedua sisi telah mengalami kerugian atas jatuhnya korban jiwa yang mencapai ribuan orang tewas, dan ribuan lainnya luka-luka.