Banjir Brazil, Presiden Tuding Pembangun Liar

Presiden Brazil, Dilma Rousseff, meninjau wilayah banjir
Sumber :
  • AP Photo/Roberto Stuckert, Brazil's Presidency

VIVAnews - Presiden Brazil, Dilma Rousseff, terhenyak saat meninjau langsung wilayah banjir di negara bagian Rio de Janeiro. Dia mengatakan bencana ini jangan hanya dilihat sebagai kehendak Tuhan, namun juga akibat ulah pembangun rumah-rumah ilegal di lereng gunung.

"Pemandangannya sangat menyentak," tutur Rousseff saat meninjau wilayah banjir dari helikopter, Kamis 13 Januari 2011 waktu setempat, yang dikutip stasiun televisi BBC. Jalur darat sulit disusuri karena masih banyak ruas jalan yang tertimbun longsoran tanah dan bebatuan.

Presiden yang baru dilantik awal tahun ini marah atas pembangunan ilegal di lereng pegunungan Serrana, wilayah yang paling parah dilanda banjir, yang diikuti oleh bencana tanah longsor.

"Kita melihat sejumlah wilayah pegunungan yang tidak tersentuh manusia turut hancur. Namun, kita juga melihat sejumlah kawasan yang menjadi lokasi pemukiman liar sehingga menimbulkan kerugian bagi kesehatan dan nyawa manusia," lanjut Rousseff.

Dia mengritik tata kelola perumahan setempat dan harus ada larangan tegas atas pembangunan ilegal di lereng gunung. "Saat kebijakan perumahan tidak diberlakukan, dimana lagi orang akan tinggal? Dia akan tinggal di tempat terlarang," kata Rousseff.   

Tim penyelamat Brazil terus bersusah-payah menemukan para warga yang masih tertimbun reruntuhan dan lumpur akibat bencana banjir, Rabu 12 Januari 2011. Jumlah korban pun terus bertambah.

Menurut kantor berita Associated Press, hingga Kamis waktu setempat, 13 Januari 2011, sedikitnya 464 orang tewas akibat banjir bandang, yang disusul dengan tanah longsor, di negara bagian Rio de Janeiro, Brazil bagian tenggara. Wilayah-wilayah di lereng pegunungan mengalami kerusakan parah dan memiliki banyak korban.