Semua Jalur Susah, Evakuasi WNI Sulit

Warga Libya menaiki tank dalam aksi protes di Kota Benghazi
Sumber :
  • AP Photo/Alaguri

VIVAnews - Kementerian Luar Negeri kesulitan memberikan perlindungan dan evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) yanga di Libya. Negara di Timur Tengah itu mengalami krisis politik pasca-bentrok pendemo dengan militer.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan berbagai opsi dan langkah kontijensi. "Libya ini kebalikan sifatnya dengan Mesir," kata dia di Kantor Presiden, Rabu 23 Februari 2011.

Saat krisis, Pemerintah Mesir sangat terbuka dan memfasilitasi warga negara Indonesia. Hal ini berlawanan dengan Libya. "Semua jalur penerbangan udara, darat, laut itu agak sulit sehingga menimbulkan tantangan tersendiri," kata Marty.

Pemerintah, kata dia, meminta WNI yang masih tinggal di Libya waspada dan menghindari tempat keramaian. Marty juga meminta agar WNI di sana terus berkomunikasi dengan KBRI. "Jika mereka memerlukan perlindungan, bisa segera ke KBRI," kata dia.

Selain dari warga, pemimpin Libya Muammar Khadafi pun mendapat pembangkangan dari pejabat di negara tersebut. Diduga, 250 orang tewas dalam bentrok ini.

Khadafi menegaskan dirinya tidak akan mundur meski didesak pendemo. Khadafi juga menuding mereka yang berdemonstrasi adalah para anak muda pecandu obat.