Sperma Direktur IMF Ditemukan di Baju Korban

Penangkapan Direktur IMF
Sumber :
  • AP Photo/Craig Ruttle

VIVAnews - DNA pada sperma yang ditemukan di pakaian wanita pelayan hotel di New York ternyata cocok dengan DNA mantan direktur IMF, Dominique Strauss-Khan. Saat ini, sampel DNA tersebut telah dikirimkan ke kepolisian di Prancis untuk ditindaklanjuti.

Kepolisian New York belum akan mengumumkan hal ini dalam waktu dekat, namun kantor berita ASsociated Press, Selasa, 24 Mei 2011, memperoleh informasi dari dua orang di kepolisian yang menangani hal tersebut. 

Dua orang yang menolak disebutkan namanya ini mengatakan bahwa DNA Strauss-Khan cocok dengan DNA pada sperma yang ditemukan di pakaian pelayan wanita yang diserangnya. Sampel DNA Strauss-Khan ini, ujar mereka, diambil pada pekan lalu. 

DNA Strauss-Khan juga ditemukan di beberapa benda di kamar hotel tersebut, namun mereka menolak untuk menyebutkan benda-benda tersebut. Pada investigasi di kamar hotel, polisi mengambil beberapa sampel materi, di antaranya adalah potongan karpet, handuk dan berbagai benda lainnya.

Polisi yakin, karpet di kamar hotel tersebut juga mengandung sperma yang keluar pada saat pelayan wanita dipaksa untuk melakukan oral seks. Pengacara Strauss-Khan menolak berkomentar mengenai hal ini. (eh)

Strauss-Khan melalui pengacaranya berulang kali membantah hal ini. Akibat kasus ini, Strauss-Khan mengundurkan diri sebagai direktur IMF dan mimpinya menjadi Presiden Perancis dalam pemilu mendatang terancam kandas. 

Khawatir bunuh diri karena tekanan mental, Strauss-Kahn kini berada dalam pengawasan ketat. Si korban jelas lebih menderita.  Pembantu hotel yang diduga akan diperkosa bos IMF itu saat ini sedang berjuang mengatasi trauma berat. 

Sebelum melakukan tindakan bejat tersebut, Strauss-Khan disebut-sebut telah menggoda dua orang wanita di hotel tersebut. Wanita pertama yang digodanya adalah staf hotel yang mengantarkannya ke kamar untuk memastikan semua kebutuhannya terpenuhi. Wanita kedua adalah operator hotel yang diajak keluar oleh Strauss-Khan setelah jam kerja.

Kedua wanita ini menolak menuruti perintahnya. Dalam pengakuannya, kedua wanita ini menolak untuk disebutkan namanya.