Hina Raja di Facebook, Warga Thailand Dibui

Raja Thailand Bhumibol Adulyadej
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Seorang programer ditangkap karena dituduh menghina raja Thailand lewat situs jejaring sosial Facebook. Akibat ulahnya, dia terancam hukuman penjara hingga 15 tahun lamanya.

Dilansir dari laman BBC, Selasa 6 September 2011, Surapak Purchaieseng diyakini telah memposting sejumlah gambar dan pesan yang menghina Raja Bhumibol Adulyadej. Dia telah melanggar hukum lèse-majesté atau penghinaan terhadap anggota kerajaan Thailand.

Programer berusia 40 tahun itu mengaku tidak bersalah dan menolak semua tuduhan yang dialamatkan padanya. Kini ia meringkuk di sebuah sel tahanan di Bangkok, dan polisi menyita seluruh komputer miliknya.

Wakil Perdana Menteri Chalerm Yubumrung yang mengawasi urusan kepolisian nasional, mengatakan agenda utamanya kini adalah menangani situs-situs anti pemerintah. "Situs apapun dengan konten menghina kerajaan tidak bisa dibiarkan di bawah pemerintahan ini," ujar Yubumrung, dilansir dari ABC News.

Kasus lèse-majesté ini adalah yang pertama kali terjadi sejak Thailand dipimpin oleh PM Yingluck Shinawatra. Selama beberapa tahun terakhir, kasus-kasus serupa banyak bermunculan di negara tersebut.

Pelaksanaan hukuman ini menuai kecaman dari banyak lembaga hak asasi manusia. Mereka berpendapat, hukum semacam ini justru membatasi kebebasan berekspresi warga negara.

Thailand adalah negara yang membebaskan kritik dan protes terhadap anggota partai politik maupun kepala pemerintahan. Salah satu protes yang terbesar adalah demonstrasi Kaos Merah tahun lalu.

Namun, masyarakat Thailand dilarang untuk mengkritik dan melayangkan protes terhadap anggota keluarga kerajaan. Membicarakan raja juga dianggap suatu hal yang tabu di negara Gajah Putih tersebut. Jarang sekali ada pembatalan kasus begitu proses persidangan penghinaan terhadap raja berlansung.