Pengacara Gugat Larangan Pakai Ponsel Arroyo

mantan presiden filipina gloria macapagal arroyo
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVAnews - Ia adalah presiden perempuan kedua Filipina, setelah Corazon Aquino. Namun, nasib Gloria Macapagal Arroyo tak sebaik seniornya itu -- yang tetap dielu-elukan sebagai 'Ibu Revolusi' bahkan setelah ia menghembuskan nafas terakhir pada 1 Agustus 2009, dalam usia 76 tahun.

Kisah Arroyo pasca lengser bisa dibilang tragis. Dia ditangkap atas kasus kecurangan pemilu dan korupsi. Ia yang kini menderita sakit dirawat di Rumah Sakit Veteran, dalam status tahanan.

Presiden Filipina ke-14 itu pun didera kebosanan, karena sama sekali dilarang menggunakan ponsel, laptop, dan alat elektronik. Pengacaranya kini mengajukan gugatan larangan penggunaan gadget ke Pengadilan Pasay. Alasannya, peraturan ini dinilai terlalu berlebihan untuk pengamanan penjara.

Arroyo dinilai sudah mendapatkan pengawasan yang terlalu ketat sebagai tahanan. Dilansir dari CBN News Kamis, 22 Desember 2011, larangan penggunaan gadget juga dinilai menyalahi standar minimum perlakuan terhadap tahanan yang ditetapkan PBB.

Dalam standar PBB, setiap tahanan seharusnya diizinkan mendapat fasilitas yang masuk akal untuk berhubungan dengan keluarga dan teman. Pelarangan penggunaan alat komunikasi juga akan mencederai hak Arroyo dalam proses hukum.

Tim pengacara Arroyo tidak selalu berada di rumah sakit Veteran, sehingga Arroyo jelas perlu alat komunikasi. Ditegaskan pula bahwa tim pengacara tidak meminta diberikan perawatan VIP pada klien dalam peninjauan kembali.

Sebelumnya, pengadilan telah mengabulkan permintaan Arroyo untuk diberi waktu satu jam keluar kamar supaya bisa mendapatkan sinar matahari dan mengunjungi kapel setempat. Namun, permintaan cuti Natal Arroyo supaya bisa berkumpul dengan keluarganya ditolak.