Polisi: Pelaku Laki-laki Pengecut

Sumber :

VIVAnews - Belum jelas motif penembakan warga sipil di Kota Binghamton, negara bagian New York, Amerika Serikat, Jumat lalu yang dilakukan imigran dari Vietnam, Jiverly Wong alias Jiverly Voong. Namun dengan yakin, kepala kepolisian Binghamton, Sabtu 4 April 2009, menyebut Wong sebagai lelaki pengecut.

Wong kehilangan pekerjaan, dicemooh orang karena bahasa Inggrisnya sangat buruk, dan saat marah pernah melontarkan hinaan tentang Amerika dengan mengatakan, "America sucks."

Dalam peristiwa penembakan itu, 13 orang yang kesemuanya pendatang tewas. Wong lalu menembak dirinya sendiri saat mendengar sirine mobil polisi mendekati tempat kejadian perkara di American Civic Association, organisasi yang membantu para imigran memperoleh kewarganegaraan Amerika.
 
"Dia membawa banyak sekali amunisi, jadi kami sangat bersyukur dia memutuskan untuk menembak dirinya sendiri sebelum membunuh lebih banyak orang," kata kepala polisi Joseph Zikuski. 

Polisi dan rekan-rekan Wong menggambarkan lelaki 41 tahun itu sebagai pria bermasalah yang sedang berjuang mengatasi ketergantungan terhadap obat terlarang, kehilangan pekerjaan, sehingga kemungkinan menyalahkan negara yang didatanginya ini sebagai penyebab persoalan hidupnya. 

Serangan teranyar terhadap warga sipil di Amerika oleh Wong ini, kata Zikuski, bukan tindakan yang mengejutkan bagi orang-orang yang mengenal Wong. Hingga bulan lalu, Wong mengikuti kelas bahasa Inggris di American Civic Association yang mengajarkan bahasa Inggris kepada para imigran untuk membantu mereka menyiapkan ujian menjadi warga negara Amerika.

Taktik kejahatan yang dilakukan Wong, termasuk rompi baja dan persediaan amunisi yang sangat banyak, membuat Wong masuk dalam kategori pembunuh yang disebut "pseudo-commandos". Demikian ungkap Park Dietz, kriminolog dan psikiater forensik. "Ini terjadi karena kemarahan, ketakutan, dan keputusasaan," kata Dietz.

Wong lahir di Vietnam dari keluarga etnis China. Dia pindah ke Amerika awal 1990-an dan lulus tes menjadi warga negara Amerika. Dia sempat bekerja di IBM, tetapi memutuskan pindah ke California. Di sana, dia bekerja di sebuah katering selama tujuh tahun.

Pemilik katering mengatakan, Wong bekerja sangat baik, tidak pernah terlambat, anti mengeluh, tidak pernah terlibat pertengkaran dengan pekerja lain. Namun suatu hari, dia tidak menampakkan diri di tempat kerja. Awal tahun lalu, Wong meminta kepada pemilik katering untuk mengirimkan formulir pajak ke alamatnya di New York.

Di New York, dia bekerja di perusahaan pembuat vacuum cleaner, Shop-Vac, di Binghamton. Mantan pegawai, Kevin Greene, mengatakan saat dia bertanya pada Wong apakah dia menyukai tim baseball New York Yankees, Wong menjawab, "Tidak, saya tidak suka. Saya tidak suka Amerika. Amerika menyebalkan." Zikuski mengatakan, Wong dipecat dari Shop-Vac. Itulah yang membuat dia merasa jatuh. (AP)