Australia Ikut Kirim Jet Tempur Perangi ISIS

Menteri Pertahanan Australia, David Johnston ketika menggelar jumpa pers
Sumber :
  • REUTERS/Ahmed Saad
VIVAnews - Pemerintah Australia akhirnya turut memastikan diri bergabung dengan Amerika Serikat untuk melakukan kampanye serangan udara kepada kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Sebagai langkah nyata, militer Negeri Kanguru akan mengirimkan hingga delapan pesawat jet tempur Super Hornet ke pangkalan militer AS di Uni Emirat Arab. 

Stasiun berita Channel News Asia edisi Selasa, 23 September 2014 melansir pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan David Johnston ketika berkunjung ke Baghdad, Irak. Namun, Johnston tidak menjelaskan lebih jauh apakah jet tempur tersebut akan ikut melakukan serangan udara. 

Dia hanya menyebut, misi pesawat jet tempur itu termasuk penggunaan kekuataan melalui udara. 

"Kami akan menyediakan sejumlah peralatan militer seperti delapan pesawat jet Super Hornet untuk berpartisipasi dalam koalisi yang dipimpin AS. Saat ini, kami sedang dalam proses mengerahkan mereka ke Timur Tengah," ungkap Johnston saat memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi. 

Pengerahan peralatan militer, imbuh Johnston akan dilakukan dalam waktu dekat. Saat ini, mereka masih menyelesaikan isu terkait masalah teknis. 

Pengerahan jet tempur itu termasuk alat peringatan dini E-7 Wedgetail, pesawat pengendali, pesawat pengisian bahan bakar di udara dan pasukan khusus yang bertindak sebagai penasihat militer. 

Sebelumnya, pada 14 September lalu, Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan sebanyak 600 personel militer Negeri Kanguru yang terdiri dari 400 personel Angkatan Udara dan 200 pasukan khusus akan dikerahkan ke UEA untuk membantu AS melawan ISIS. Beberapa negara lainnya telah merespons permintaan Presiden Barack Obama untuk melawan kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu, salah satunya Prancis.

Australia juga merasa kian terancam akibat kehadiran kelompok tersebut, karena pada pekan lalu, Polisi Federal Negeri Kanguru (AFP) berhasil mengungkap rencana teror di negaranya. Beberapa jihadis ISIS yang berada di Australia berniat melakukan eksekusi acak di depan publik. 

Menurut informasi Johnston, saat ini ada sekitar 65 warga Australia yang ikut berperang bersama kelompok teroris di Suriah. Negeri Kanguru telah memperketat langkah pencegahan teror dan khususnya aturan tersebut diberlakukan kepada warga mereka yang kini tengah berada di Irak dan Suriah.

Sementara, kantor PM menyatakan Abadi menolak adanya intervensi serangan darat ke Irak seperti yang terjadi di tahun 2003 silam. Saat itu, Australia bersama dengan AS, Inggris dan Polandia menginvasi Irak untuk menumbangkan rezim mantan Presiden Saddam Huseein.