Pekerja di Hong Kong Keluhkan Eksploitasi

Sumber :

VIVAnews - Ratusan pekerja di Hong Kong memperingati Hari Buruh Internasional dengan menggelar aksi protes menentang pemutusan hubungan kerja dan pemotongan jam kerja, Jumat 1 Mei 2009.

Sementara itu, ekonomi Hong Kong diperkirakan akan terpuruk sebesar dua sampai tiga persen pada 2009 akibat krisis ekonomi global. Jumlah pengangguran pada tri wulan pertama 2009 mencapai 5,2 persen.

Dua aksi unjuk rasa serikat buruh oposisi dan kelompok pro-pemerintah berjalan lancar. Para demonstran berjalan dari distrik bisnis Central dan Taman Victoria di distrik Causeway Bay menuju kantor pemerintah, yang terletak di Central.

Mereka meminta pemerintah Hong Kong membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, meningkatkan tunjangan pengangguran dan menetapkan upah minimum.

"Pekerja kini tidak memiliki perlindungan dan dieksploitasi atasan," ujar pekerja perusahaan logistik, Shek Man-kong. Dia bekerja tiga sampai empat hari seminggu dengan bayaran US$ 26 sampai US$ 39 per hari.

Menteri Buruh dan Kesejahteraan Matthew Cheung mengatakan bahwa parlemen Hong Kong telah menyetujui penyaluran dana sebesar US$ 1,6 miliar untuk proyek-proyek yang dapat menciptakan 15.450 pekerjaan. Pemerintah juga akan mengesahkan aturan upah minimum dalam masa sidang kali ini.

"Kami akan meninjau kebijakan buruh kami secara berkelanjutan untuk mengikuti perkembangan sosial-ekonomi Hong Kong," ujar Cheung. (AP)