Protes Ulama Dieksekusi, Ruangan Kedubes Arab Saudi Hancur

Suasana saat demonstran kepung Kedubes Arab Saudi di Teheran, Iran pada 2016.
Sumber :
  • Twitter/@ianbremmer

VIVA.co.id - Protes keras rakyat Iran pecah menyusul eksekusi ulama terkenal negeri tersebut, Nimr al-Nimr, oleh Arab Saudi pada Sabtu 2 Januari 2016. Rakyat Iran langsung menyerang Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran.

Selain menyerbu Kedubes, para demonstran juga menurunkan bendera Arab Saudi di Kedubes tersebut. Dilansir The Independent, Minggu 3 Januari 2015, dalam beberapa postingan foto yang diunggah di website media sosial, tampak Kedubes Arab Saudi dipenuhi demonstran yang mengepung di depan gedung.

Salah satu foto yang diunggah di Twitter menunjukkan demonstan di luar gedung Kedubes, sementara di bagian dalam gedung muncul kobaran api. Foto lain menunjukkan ruangan lain di Kedubes tersebut hancur berserakan.

Foto di Twitter lainnya menunjukkan, bendera Arab Saudi juga telah dturunkan dari Kedubes di Teheran. Dikabarkan sebelumnya, protes keras ini merupakan respons rakyat Iran atas eksekusi ulama terkenal mereka oleh Arab Saudi pada Sabtu, 2 Januari 2015.

Menurut Reuters, Nimr al-Nimr merupakan bagian dari 47 orang yang dieksekusi oleh Arab Saudi, yang dituding terlibat dalam berbagai serangan dan menyebarkan ideologi jihad. Diketahui semua terdakwa adalah laki-laki.

Kebanyakan, mereka yang dieksekusi divonis atas sejumlah kasus serangan di Saudi Arabia yang terjadi setelah tahun 2003. Para penyerang disebut-sebut memiliki jaringan dengan al-Qaeda. Namun, di antara mereka juga terdapat sejumlah warga Syiah yang dituduh terlibat dalam serangan pada kepolisian Saudi saat terjadi demonstrasi sepanjang 2011-2013.

Eksekusi dengan tuduhan keamanan, yang dilakukan secara simultan pada 47 orang ini adalah eksekusi massal terbesar yang pernah dilakukan Saudi Arabia sejak 1980. Pada 1980, Saudi Arabia melakukan eksekusi pada 63 jihadis yang dituding melakukan serangan di Masjidil Haram di Mekkah pada 1979. (one)