Empat WNI yang Masih Disandera Hanya Makan Kelapa

Ilustrasi/Kelompok Militan Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Empat warga negara Indonesia (WNI) lainnya yang disandera kelompok militan Filipina Abu Sayyaf kondisinya masih baik, tetapi mereka kekurangan makanan, karena hanya memakan kelapa. Negosiator pembebasan 10 WNI anak buah kapal (ABK) Tug Boat Brahma 12, Mayjen Purn Kivlan Zen, mengatakan pihaknya sempat berbicara langsung dengan para sandera tersebut.

"Kami sempat berbicara langsung dengan para sandera, kondisi mereka baik, cuma kekurangan makanan, mereka hanya makan kelapa," kata Kivlan Zen saat berbincang dengan tvOne, Minggu malam, 1 Mei 2016.

Kivlan menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan perundingan secara kekeluargaan untuk membebaskan empat sandera itu.

"Kami masih mengusahakan dibebaskan dengan cara kekeluargaan, tidak memakai tebusan. Doakan saja bisa diselesaikan dengan baik," ujarnya.

Menurut Kivlan, ia mewakili perusahaan telah melakukan negosiasi sejak 27 Maret 2016. Sejak hari itu, terus dilakukan pendekatan atas nama perusahaan dan mendapat bantuan dari pihak intelijen Filipina.

Bantuan terutama diberikan oleh Gubernur Sulu Abdusakur Tan II yang merupakan keponakan pimpinan Moro National Liberation Front (MNLF) Nur Misuari.