Islandia Negara Teraman di Dunia, Kalau Indonesia?

Monumen Nasional (Monas).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dody Handoko

VIVA.co.id – Menurut laporan terbaru Global Peace Index (GPI) dari Institute for Economics and Peace, dunia adalah tempat yang lebih berbahaya dibanding tahun lalu. Indeks ini mengukur tingkat perdamaian dunia, dengan menggunakan tiga tema besar, yakni keselamatan dan keamanan di masyarakat, konflik domestik dan internasional serta militerisasi.

Dikutip dari Atlas & Boots, sebanyak 163 negara merdeka di dunia diperingkat dengan menggunakan 23 indikator dan dibagi menjadi lima tingkat, yakni keamanan sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Indeks ini menganalisa berdasarkan wilayah geografis.

Eropa tetap menjadi wilayah geografis yang paling aman dan damai di dunia. Namun, skor rata-rata di Eropa memburuk, karena insiden terorisme di Paris dan Brussels serta eskalasi kekerasan dan ketidakstabilan di Turki.

Peningkatan terbesar tahun ini terjadi di Amerika Tengah dan Karibia, serta Amerika Selatan. Sementara kawasan konflik di Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) mengalami penurunan terbesar, diikuti oleh Sub-Sahara Afrika, Eropa dan Asia Pasifik.

Adapun Indonesia masuk dalam 50 besar negara teraman atau damai di dunia dalam daftar tersebut. Indonesia berada di urutan 42, di bawah Zambia di urutan 40 dan Taiwan di urutan 41. Sementara negara paling aman di urutan teratas adalah Islandia.

Berada pada urutan ke-2 hingga 10, yakni Denmark, Austria, Selandia Baru, Portugal, Republik Ceko, Swiss, Kanada, Jepang dan Slovenia. Adapun negara Asia Tenggara, seperti Singapura berada di posisi 20 dan Malaysia di peringkat 30. Sedangkan Vietnam di urutan 59, Timor Leste posisi 56, dan Laos peringkat 52.

Sementara Suriah, Sudan Selatan dan Irak adalah negara paling berbahaya di dunia. Selanjutnya, Afghanistan, Somalia, Yaman dan Republik Afrika Tengah, Ukraina, Sudan, dan Libya di posisi 10. Sedangkan Pakistan menurun ke posisi 11, Kongo di posisi 13, Rusia ke-13, Korea Utara ke urutan 14 dan Nigeria ke-15.

"Jumlah pengungsi dan orang terlantar meningkat secara dramatis selama dekade terakhir, dua kali lipat menjadi sekitar 60 juta orang antara tahun 2007 dan 2016, hampir 1% dari populasi dunia. Sekarang ada sembilan negara dengan lebih dari 10% dari populasi mereka mengungsi, masing-masing 20% dari populasi Somalia dan Sudan Selatan, dan lebih dari 60% dari populasi Suriah," tulis laporan tersebut.