Sengketa Wilayah, China Ingatkan Jepang agar Tak Ikut Campur

Kapal Patroli Jepang berlayar di dekat kapal China di Laut China Timur.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menegaskan kepada Jepang untuk tidak ikut campur dalam kasus sengketa wilayah di Laut China Selatan.

Ia juga mengatakan Jepang bukan bagian dari negara pengklaim (claimant state) sehingga tidak sepantasnya mencampuri urusan atas sengketa wilayah maritim.

"Hubungan China dan Jepang masih rentan dan tidak memuaskan. Jadi, jangan ikut campur yang bukan urusannya," kata Wang kepada Fumio Kishida, Menteri Luar Negeri Jepang, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 26 Juli 2016.

Dalam pertemuan Asia-Europe Meeting Summit (KTT ASEM) yang diadakan di Ulan Bator, Mongolia, pekan lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengingatkan China agar menghormati putusan arbitrase.

Abe juga menegaskan bahwa aturan hukum merupakan prinsip yang universal sehingga komunitas internasional harus tegas mempertahankannya.

"Saya sangat berharap pihak yang bersengketa mematuhi putusan yang ada dan bergerak menuju solusi damai terkait sengketa Laut China Selatan," kata Abe.

Ia mengaku kalau negaranya bukan salah satu dari enam negara yang mengklaim atas Laut China Selatan.

Akan tetapi, Tokyo memiliki masalah yang sama dengan Beijing, yakni sengketa atas Kepulauan Senkaku, atau dikenal sebagai Kepulauan Diaoyu.

Berkaitan dengan hal ini, Tokyo telah berupaya sekuat tenaga untuk memadamkan pengaruh regional China. Di bawah pemerintahan Abe, Jepang telah bergabung dengan Amerika Serikat perihal kerja sama militer.