Sendiri, Jenazah Napi Narkoba WN Senegal Tak Ada yang Jenguk

Jenazah Seck Osmane
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rifki Arsilan
VIVA.co.id - Jenazah  terpidana mati kasus narkoba Cajetan Uchena Onyeworo alias Seck Osmane asal Sinegal dibiarkan sendiri. Meski ada meja dan kursi, namun tak ada sanak keluarga maupun rohaniawan yang menunggu peti tersebut.

Direktur rumah duka RS. Saint Carolus Rentje Langkun menyatakan, sejak pagi tadi hingga siang ini belum ada sanak keluarga maupun rohaniawan pendamping yang mendatangi jenazah warga negara asal Nigeria itu.

"Untuk hari ini saya belum lihat ada yang datang," kata Rentje di RS St.Carolus, Jakarta Pusat, Sabtu 30 Juli 2016.

Menurutnya, setelah jenazah tiba dari Nusakambangan kemarin siang, pihak keluarga sudah ada yang sempat mendatangi peti jenazah Seck Osame. Namun sayangnya, Rentje tidak dapat memastikan siapa keluarga yang sempat mendatangi jenazah terpidana mati kasus narkoba itu.

"Kemarin memang ada yang datang (keluarga), tapi enggak sampai malam. Keluarga cuma datang sebentar," ujarnya.

Pantauan Viva.co.id di lapangan jenazah Seck Osame berada di ruang jenazah Bernadet, RS. St. Carolust. Ruang jenazah dikunci rapat menggunakan sebuah gembok rantai.

Dalam ruang jenazah tampak sunyi dari berbagai aktivitas, tak  seperti halnya ruang jenazah di sisi kanan maupun kirinya. Hanya tampak sebuah peti mati dengan cahaya dua buah lilin yang terletak di depan bagian tengah ruangan jenazah.

Seck Osmane adalah salah satu terpidana mati kasus narkoba asal Sinegal yang sudah dieksekusi mati oleh jaksa eksekutor pada Jumat 29 Juli 2016 dini hari lalu di Lapas  Nusakambangan. Selain Osame ada tiga terpidana mati lainnya yang sudah menjalani eksekusi oleh jaksa eksekutor, mereka adalah Freddy Budiman (Warga Indonesia), Michael Titus (Nigeria) dan Humprey Ejike (Nigeria).