Pemerintah Irak Desak ISIS Segera Menyerah

PM Irak Haider al-Abadi dan Presiden Rusia Vladimir Putin
Sumber :
  • REUTERS/Kirill Kudryavtsev

VIVA.co.id – Perdana Menteri Irak mendesak kelompok radikal ISIS untuk menyerah, lantaran pasukan pemerintah kini semakin gencar mengepung benteng terakhir ISIS di wilayah Mosul.

"Mereka (ISIS) kini tidak memiliki pilihan entah menyerah atau mereka mati," kata PM Irak Haider al-Abadi, seperti dikutip BBC, Selasa 1 November 2016.

Pasukan khusus Irak saat ini berada sekitar 1 km dari ujung timur Mosul dan tengah mempersiapkan diri untuk menyerbu. Sementara itu, unit tentara lainnya mengepung dari wilayah selatan.

"Kami akan mengepung ISIS dari semua sudut, sehingga dipastikan mereka tidak akan memiliki jalan keluar. Dapat dipastikan bahwa mereka juga tidak mempunyai cara untuk melarikan diri," ujarnya.

Wartawan BBC, Ian Pannel, yang beberapa waktu terakhir mengikuti pasukan Counter-Terrorism Service (CTS) mengatakan masih ada beberapa perlawanan terhadap pasukan tersebut sejak awal pekan ini. Biasanya ISIS menggunakan bom mobil untuk menargetkan konvoi pasukan pemerintah.

Sejak awal pekan ini, unit militer Irak telah merebut kembali beberapa desa di sebelah timur, utara dan selatan Mosul. Tidak diketahui kapan serangan terakhir Mosul akan dilakukan.

Hingga kini sekitar 50.000 personil keamanan Irak, pejuang Peshmerga Kurdi, suku Arab Sunni dan milisi Syiah telah terlibat dalam serangan yang dimulai sejak dua minggu lalu. Pasukan gabungan ini dikumpulkan untuk mendorong militan ISIS meninggalkan kubu terakhirnya di salah satu kota utama Irak tersebut.

(ren)