Departemen Dalam Negeri AS Hentikan Wawancara Pengungsi

Seorang relawan tengah melakukan proses interview untuk pendatang yang akan memasuki Amerika Serikat/Ilustrasi.
Sumber :
  • Reuters/Thomas Bravo

VIVA.co.id –  Departemen Luar Negeri AS telah memerintahkan staf mereka untuk menghentikan sementara waktu wawancara pengungsi dari luar negeri. Penghentian dilakukan sambil menunggu kebijakan Presiden Donald Trump.

Keputusan ini secara efektif akan menghentikan permintaan pengungsi di masa mendatang, karena wawancara adalah langkah penting dalam proses yang bisa berjalan selama bertahun-tahun. Menurut seorang sumber, seperti diberitakan Reuters, 27 Januari 2017, keputusan dari pihak berwenang di Departemen Luar Negeri AS untuk menghentikan wawancara telah dikomunikasikan pada mereka yang terlibat dalam proses permohonan pengungsi di AS pada Rabu, 25 Januari 2017.  Ini artinya, meski Trump belum memberi perintah sementara dalam hal program pengungsi, namun penerimaan pengungsi di masa mendatang sepertinya akan tertunda.

Trump diperkirakan akan segera menandatangani perintah eksekutif yang salah satu isinya adalah pelarangan sementara untuk seluruh pengungsi, juga penundaan visa bagi warga Suriah dan enam negara Timur Tengah dan Afrika. Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan kepada wartawan, Trump akan segera menandatangani perintah eksekutif pada Jumat ini.  Namun belum ada keputusan soal itu.

Direktur bidang Pengungsi Internasional dari Urban Justice Centre, sebuah lembaga pemantau pengungsi yang berbasis di New York, Becca Heller, mengatakan bahwa dia sudah mendapatkan informasi soal keputusan menghentikan wawancara pengungsi di seluruh dunia.

Layanan Imigrasi dan Kewarganegaraan AS yang merupakan bagian dari Departemen Dalam Negeri dan yang selema ini mengatur wawancara juga mengatakan pihaknya sudah menunda beberapa Gillian Christensen mengatakan pihaknya sudah menunda sejumlah perjalanan. Namun, menurut juru bicaranya Gillian Christensen, mereka belum menerima perintah resmi untuk membatalkan.

Petugas dari Kementerian Dalam Negeri AS biasanya secara reguler mengunjungi sejumlah negara seperti Yordania, Malaysia, El Salvador, Kenya, dan Ethiophoa untuk melakukan wawancara dengan pengungsi dan melihat kemungkinan mereka bisa memasuki AS Ini biasanya adalah langkah terakhir bagi pengungsi yang sedang melakukan proses.

Heller mengatakan keputusan untuk menghentikan wawancara akan menghentikan proses pengungsi, bahkan jika Trump mengambil keputusan untuk mempertahankan program atau melakukannya dari awal jika proses tersebut dihentikan.