Malaysia Belum Temukan Jenis Racun Pembunuh Kim Jong-nam

Polisi Malaysia berjaga di depan rumah sakit tempat jasad Jong-nam disemayamkan.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Kementerian Kesehatan Malaysia mengaku sulit menemukan jenis racun yang membunuh Kim Jong-nam. Dengan demikian, hasil autopsi yang dilakukan selama sepekan lebih ini belum meyakinkan.

Hal ini diakui oleh Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, seperti dikutip situs Cbc, Rabu, 22 Februari 2017. Menurutnya, zat kimia yang menempel di wajah kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, itu adalah jenis yang langka.

Terlebih, lanjut Noor Hisham, Jong-nam tidak menderita serangan jantung dan tidak memiliki luka tusukan oleh jarum yang meninggalkan bekas. "Saya tidak menampik bahwa racun adalah penyebab potensial kematiannya. Tapi, kami harus mengonfirmasi dari laporan hasil laboratorium sebelum kita mempublikasi," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa spesimen medis telah dikirim ke ahli untuk analisis lebih lanjut. Sementara itu, Direktur Pusat Racun Nasional Malaysia, Rahmat Awang, mengaku belum menerima sampel apapun dari Kementerian Kesehatan.

Meski begitu, ia sebenarnya berharap akan menerima spesimen tersebut dua hari lalu. Rahmat mengatakan kalau kasus ini berkategori profil tinggi, di mana kemungkinan besar spesimen akan dikirim ke fasilitas laboratorium di luar negeri untuk mencari penyebab kematian dan jenis racunnya.

"Laboratorium kami hanya bisa 'membaca dan melihat' jejak zat kimia biasa. Jika substansi yang terlibat bukan sesuatu yang sering kita lihat, kemungkinan besar, kita tidak bisa mendeteksinya," papar Rahmat.

Spesimen akan dikirim ke fasilitas laboratorium di Jepang atau FBI di AS. Rahmat menjelaskan, kedua laboratorium itu memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menemukan zat beracun yang tidak biasa.

"Mengidentifikasi racun tertentu adalah pekerjaan yang menantang. Apalagi racunnya bereaksi dalam hitungan menit, namun tidak menembus sel-sel lemak di dalam jaringan tubuh korban," terang dia.

Jika toksin (racun) hanya memasuki aliran darah, maka itu bisa meninggalkan jejak di dalam tubuh sangat cepat. Apalagi, jika jenis racunnya sudah ditemukan maka tinggal mencocokkan gejala yang dialami Jong-nam sebelum menemui ajalnya.

"Semakin unik racunnya, semakin sulit untuk menemukan jenisnya apa," tegas Rahmat. (one)