TKW Asal Sumbawa Barat Meninggal di Riyadh

Sejumlah tenaga kerja wanita asal Indonesia yang terlantar di Arab Saudi beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA/SAPTONO

VIVA.co.id – Seorang tenaga kerja wanita asal Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, meninggal dunia di Riyadh, akibat kecelakaan lalu lintas. Korban adalah Mastiawan Binti M Yusuf (49), pekerja asal Desa Mata Iyang, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), meninggal di Riyadh, pada hari minggu pukul 01.00 waktu setempat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kabupaten Sumbawa Barat, H. Abdul Hamid melalui Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Pelatihan dan Produktifitas (Penta-Lattas), Taufiq Hikmawan, membenarkan, TKW asal KSB tersebut meninggal dunia di Riyadh. 

Menurutnya, saat ini pihak pemerintah KSB, tengah berkomunikasi dengan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Provinsi NTB dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Jakarta dan Kedutaan Besar (Dubes) Indonesia di Riyadh untuk pemulangan jenazah.

"Memang benar pihak keluarga korban sudah datang menemui kami dan memberikan keterangan terkait meninggalnya Almarhumah Mastiwan," ungkapnya.

Dikatakan taufiq, data yang berhasil kami terima, bahwa pihak keluarga, mendapat informasi tentang meninggalnya Mastiawan dari teman sekamarnya di Riyadh, yang juga TKW asal Desa Mantar, KSB.

Kedua TKW ini sudah tinggal di luar atau tidak bersama majikan dan memilih untuk ngontrak. Almarhumah berangkat pada tahun 2003 lalu melalui PT Duta, berada di Riyadh 14 tahun lamanya dan pekerjaanya saja tidak di ketahui. 

"Itu informasi singkat dari pihak keluarga almarhumah," katanya.

Kasus ini tidak ada sangkut pautnya lagi dengan perusahaan yang memberangkatkannya. Sebab, kontrak TKW dengan perusahaan hanya dua tahun saja lamanya. Sementara korban sudah 14 tahun tanpa perpanjangan kontrak dengan perusahaan dan tidak pernah pulang ke kampung halaman.

"Jenazah Almh Mastiawan kini berada di RSU Al-Iman Riyadh untuk di autopsi, yang paling utama saat ini jenazahnya harua segera di pulangkan untuk di kebumikan di kampung halamannya," katanya.