WHO: Gas Klorin Suriah Picu Kerusakan Saraf, 70 Tewas

Rakyat Suriah mengibatkan bendera nasional setelah wilayah mereka bebas dari cengkeraman ISIS.
Sumber :
  • Reuters/Omar Sanadiki

VIVA.co.id – Badan Kesehatan Dunia menyebutkan korban serangan gas kimia jenis klorin di Provinsi Idlib, Suriah, menunjukkan gejala kerusakan saraf.

"Penyebab kerusakan saraf disebabkan serangan kimia, termasuk gangguan pernapasan akut sebagai penyebab utama kematian. Beberapa kasus yang muncul menunjukkan tanda-tanda konsisten bahwa para korban terkena bahan kimia organofosfat, kategori bahan kimia yang mencakup agen saraf," bunyi pernyataan WHO, seperti dikutip situs Anadolu Agency, Kamis, 6 April 2017.

WHO mengaku khawatir dengan laporan yang serius dari penggunaan bahan kimia sangat beracun ini dalam serangan di kota Khan Shaykhun, Provinsi Idlib Selatan, Suriah. Berdasarkan data WHO, 70 orang tewas dalam serangan itu dan melukai ratusan orang lainnya.

Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak. Sementara, Menteri Kesehatan Oposisi Suriah, Firas Jundi, mengatakan lebih dari 100 warga sipil telah tewas dan 500 lainnya, mayoritas anak-anak, terluka akibat serangan gas klorin yang ditembakkan oleh pesawat-pesawat tempur Suriah di Khan Shaykun, Provinsi Idlib, pada Selasa 4 April 2017.

Saat ini, WHO telah mengirimkan obat-obatan tambahan dari Turki, serta menyediakan ambulans yang sangat diperlukan. Ahli WHO di Turki berkomunikasi dengan tenaga kesehatan di Idlib untuk memberikan arahan tentang diagnosis dan pengobatan yang tepat untuk pasien akibat keracunan gas klorin.

Laporan awal muncul dari penggunaan senjata kimia klorin di Suriah pada 2012, lalu terakhir dilakukan dalam serangan di kota Aleppo tahun lalu, terutama pada September-Desember. Namun, tidak ada langkah-langkah tegas yang diambil untuk ditindaklanjuti.