Begini Pandangan Ulama Indonesia Terhadap Afghanistan

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berkunjung ke Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 6 April 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Pada hari terakhir kunjungan kenegaraannya di Indonesia, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, bertemu dan melakukan dialog dengan sejumlah tokoh Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis, 6 April kemarin.

Dalam pertemuan selama 45 menit ini hadir sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Maarif Institute, serta Wahid Institute.

Mereka membahas kerja sama lebih lanjut kedua negara, terutama bidang keagamaan. Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazaruddin Umar, Afghanistan salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika hubungan persaudaraan kedua negara mengakar lantaran sudah terjalin sangat lama.

"Saat ini sudah dibentuk NU Afghanistan. AD/ART-nya mirip sekali dengan Indonesia. Organisasi ini satu-satunya wadah yang membuat berbagai ulama dapat duduk bersama di sana," kata Nazaruddin, melalui keterangan resminya, Jumat, 7 April 2017.

Pada kesempatan yang sama, Perwakilan PBNU, Abdul Manan Ghani, menuturkan, hubungan antara Nahdlatul Ulama dengan masyarakat Afghanistan sudah terjalin cukup lama.

Bahkan, lanjut dia, para ulama Afghanistan beberapa kali mengadakan kunjungan ke PBNU dan berdiskusi mengenai banyak hal.

Sementara itu, Bahtiar Effendi, yang mewakili Muhammadiyah, mengatakan pihaknya merupakan organisasi sosial yang memiliki bidang dakwah luas. Ia juga mengatakan, Muhammadiyah sangat terbuka untuk menjalin kerja sama dengan masyarakat Afghanistan.

Presiden Ghani mengungkapkan kekagumannya secara pribadi setelah mengunjungi Indonesia selama dua hari. Menurutnya, kebhinnekaan di Indonesia sangat luar biasa untuk dijadikan contoh di mata dunia. (one)