Korea Utara Kutuk Serangan AS ke Suriah

Suasana saat serangan senjata kimia di Idlib Suriah
Sumber :
  • REUTERS/Ammar Abdullah

VIVA.co.id – Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengutuk keras serangan rudal Tomahawk yang langsung diperintahkan Presiden Amerika Serikat Donald John Trump ke Pangkalan Udara Syahrat, Suriah, Jumat, 7 April 2017 waktu setempat. Tindakan tersebut dianggap sebagai langkah yang tidak bisa dimaafkan.

Dilansir dari situs Reuters, Sabtu, 8 April 2017, respons yang diberikan pemerintah Korea Utara itu dibeberkan oleh kantor berita resmi KCNA, atas rudal jelajah yang ditembakkan dari dua kapal perang kelas destroyer di Timur Laut Mediterania.

“Serangan rudal AS jelas tindakan yang tidak termaafkan. Sebagai negara yang berdaulat, kami sangat mengutuk ini,” kata sumber dari Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang enggan disebutkan identitasnya.

“Ini membuktikan keputusan kami untuk memperkuat militer adalah demi melawan kekerasan,” sumber menambahkan. Korea Utara selama ini menganggap Suriah sebagai sekutu utama.

KCNA menyatakan ada hubungan erat antara pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Salah satunya kerja sama bilateral antarkedua negara yang selama ini selalu mengedepankan aspek persahabatan. “Al-Assad telah mengucapkan terima kasih kepada Kim, karena mengakui perjuangan Suriah dalam mengatasi krisis,” ujarnya.