Demonstrasi di Iran, Korban Tewas Jadi 10 Orang

Demonstrasi di Iran menentang pemerintah.
Sumber :
  • Reuters/Eddie Keogh

VIVA – Hanya dalam semalam, protes anti-pemerintah yang tengah bergulir di Iran menelan korban. 10 Orang diberitakan tewas.

"Dalam beberapa aksi protes yang dilakukan tadi malam, sayang sekali, ada sekitar 10 demonstran yang tewas, dari beberapa kota," demikian laporan televisi pemerintah yang dikutip oleh BBC, 1 Januari 2018. Dengan demikian, sejak demonstrasi pecah pada Kamis, 28 Desember 2017, total korban sudah mencapai 12 orang.

Pada Senin lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan protes dan kritik yang disampaikan oleh rakyatnya harus dilihat sebagai sebuah cara, bukan sebagai ancaman. Ia mengatakan, pemerintah dan negara harus bekerjasama untuk mengatasi masalah ekonomi.

Rouhani sebelumnya mengatakan, warga Iran diizinkan melakukan protes, tapi tidak melakukan kekerasan. "Bangsa kita akan berurusan dengan kelompok minoritas ini, yang terus menyuarakan kampanye untuk melawan hukum dan mengatasnamakan kepentingan rakyat, dan menghina kesucian, dan merusak nilai-nilai Islam," ujarnya.

Protes di Iran terus terjadi sepanjang malam. Polisi menggunakan gas airmata dan water cannon untuk membubarkan aksi demonstrasi di Tehran's Engheleb Square, juga membubarkan demonstran di Kermanshah dan Khorramabad, di Shahinshahr dan di Zanjan.

Demonstrasi yang mulai terjadi sejak Kamis di Mashhad, kota terbesar ke dua di Iran, menjadi yang terbesar setelah "Gerakan Hijau" yang sempat terjadi pada 2009.

Kepala Pengadilan Ayatollah Sadeq Amoli-Larijani menyebut demonstrasi yang dilakukan oleh mereka adalah "kerusuhan" dan "vandalis."  Ia mengakui adanya orang-orang yang menunggangi kerusuhan. "Dan ini adalah sebuah kesalahan," ujarnya.