Mayat Terikat yang Mengambang di Ciliwung Ternyata Pengguna Narkoba

Polisi di lokasi penemuan mayat diduga korban pembunuhan
Sumber :
  • VIVA/ Kenny Putra ( Jakarta)

VIVA – Jasad pria tanpa identitas yang ditemukan mengambang di aliran Kali Ciliwung akhirnya terungkap. Dia bernama Sofian Syarif Maloko (36).

"Berdasarkan data yang didapat dari database e-KTP diperbandingkan dengan sidik jari mayat, didapat hasil bahwa benar mayat Mr X sidik jari jempol kanan identik dengan Sofian Syarif Maloko dengan dasar 12 titik perbandingan," kata Wakapolres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Stefanus Tamuntuan kepada wartawan, Rabu, 9 September 2020.

Baca juga: Geger Mayat Pria Penuh Luka dan Terikat Mengambang di Kali Ciliwung

Dari hasil pemeriksaan lanjutan diketahui bahwa korban adalah pengguna narkoba. Fakta ini diketahui polisi dari keterangan salah satu saksi. Di mana saksi tersebut adalah kerabat dari korban. Tim dokter forensik menemukan sejumlah luka pada tubuh korban saat melakukan pemeriksaan visum et repertum. Namun, keluarga korban menolak jasad tersebut diautopsi.

"Ya diduga korban pengguna narkoba. Itu berdasarkan keterangan dari saksi atau keluarganya. Dugaannya begitu (dibunuh) tapi masih kita dalami. Hasil pemeriksaan visum luar memang terdapat bekas luka namun pihak keluarga menolak untuk autopsi dan meminta korban untuk segera dimakamkan dan menerima apapun hasil penyelidikan polisi," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, warga di kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat pria tanpa identitas yang mengambang di aliran Kali Ciliwung. 

Jasad seorang pria yang penuh luka di bagian kepala ditemukan mengambang di aliran Kali Ciliwung, Jakarta Timur. Selain luka di bagian kepala, jasad pria tersebut juga ditemukan dalam kondisi tangan terikat.

"Kurang lebih sekitar jam 5 sampai jam 6 pagi, ditemukan jenazah yang berjenis kelamin laki-laki ditemukan di Sungai Ciliwung. Masyarakat yang menemukan langsung melapor ke Polsek Jatinegara," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Imron Ermawan, Sabtu, 5 September 2020.