Skenario Prajuit TNI AU Bunuh Bendahara Koni Kalbar

Polisi tangkap 4 pelaku pembunuhan Bendaraha Koni, salah satunya anggota TNI AU
Sumber :
  • VIVA / Muhammad AR (Bogor)

VIVA Kriminal – Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo DC Taringan menyampaikan kronologi empat pelaku pembunuhan Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar), Ahmad Nurcholys (AH), yang didalangi Anggota TNI AU berinisial AK. Rencana pembunuhan dipicu AH yang menagih utang sebesar Rp 300 juta kepada pelaku AK.

"Pelaku utama anggota TNI AU, otak pelaku. Sehingga Polres Bogor berkordinasi dengan Sat Polisi Militer (POM) TNI  Angkatan Udara (AU) Lanud Atang Sendjaja untuk melakukan penangkapan pelaku tersebut Pelaku sebenarnya berdinas di Kalimantan Barat keberadaan pelaku di sini sedang peserta didik, tetapi organik tugasnya di Kalimantan Barat, dan saat ini ditahannya ditangani di Lanud ATS. Saat ditangkap pelaku tidak melawan dan koperatif," kata Kasat Reskrim saat rilis di Polres Bogor, Kamis 11 Agustus 2022.

Polisi tangkap 4 pelaku pembunuhan Bendaraha Koni, salah satunya anggota TNI AU

Photo :
  • VIVA / Muhammad AR (Bogor)

Pada 27 Juli 2022 Pelaku AK kemudian mengajak tiga pelaku lain untuk membuat skenario pembunuhan di sebuah kafe di Kota Bogor. Ketiganya yakni AA (37), karyawan swasta alamat di kecamatan Cipayung Jakarta Timur, ketiga tersangka D (37) pekerjaan swasta alamat di Pasar Rebo, Jaktim, dan keempat pelaku RH (25) swasta alamat di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di sana mereka berbagi peran dari mulai membeli karung, triplek dus sampai kabel ties. 

"Tiga orang adalah pelaku yang dibayar oleh pelaku utama sebesar setiap orangnya Rp 2 juta untuk menghilangkan nyawa korban.  Korban sendiri itu sebagai bendahara koni di salah satu Kabupaten di Kalimantan Barat," ungkap Siswo.

Dari hasil pemeriksaan, lanjut Siswo, korban menggunakan dana sebesar Rp 600 juta karena yang bersangkutan menggunakan dana KONI untuk kepentingannya pribadi dan akan dilaksanakan audit.  Akhirnya korban berangkat ke Bogor untuk berupaya menagih utang ke pelaku AK. 

Polisi tangkap 4 pelaku pembunuhan Bendaraha Koni, salah satunya anggota TNI AU

Photo :
  • VIVA / Muhammad AR (Bogor)

"Pelaku otak ini memiliki utang sebesar Rp 300 juta. Jadi sejak tanggal 12 Juli, itu korban sudah berada di Bogor untuk berupaya menagih utang," jelasnya.

Skenario

Pada tanggal 29 juli 2022, para pelaku berkumpul di daerah Jakarta kemudian bersama-sama menjemput korban minimarket di daerah Semplak Bogor sekitar pukul 22.00 WIB. Kemudian korban diajak ke tempat daerah yang katanya ada pencetakan uang palsu di daerah Sukamakmur. Kemudian korban dieksekusi sekitar pukul 02.00 atau sekitar pukul 03.00 pada 30 juli 2022.

"Ternyata bukan hutang yang didapat, pada tanggal 30 Juli, pelaku menawari alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan korban dengan cara menawari korban adanya pencetakan uang palsu di daerah Sukamakmur," jelasnya.

Saat melakukan pembunuhan berencana, kata Siswo, pelaku AK mensyaratkan korban harus mau ditutup matanya dan diikat tanggannya menuju lokasi pencetakan uang. Bahkan untuk meyakinkan korban, salah satu pelaku juga yang ikut dalam rombongan berpura-pura mau diikat tangannya dan ditutup tangannya.

Ilustrasi pembunuhan.

Photo :
  • U-Report
 

"Namun tidak jauh dari TKP akhirnya korban dihilangkan nyawanya dengan cara salah satu pelaku AK yang duduk di baris paling belakang memiting leher korban. Kemudian tersangka D membekap korban dengan jaket sampai dengan si korban mati lemas," katanya.

Untuk lebih memastikan lagi bahwa korban mati, AK memerintahkan kepada tersangka RH untuk menjerat leher korban dengan 3 kabel ties. Sehingga seolah olah dia terikat tapi digunakan untuk menjerat leher korban.  Selanjutnya korban dibuang oleh AK , RH dan D di jembatan di desa sukawangi, Kecamatan Sukamakmur. 

Satreskrim membentuk tim gabungan berama POM AU untuk menyelidiki kasus tersebut ke Kalimantan Barat. Setelah mengindentifikasi para pelaku,  pelaku berhasil di tangkap di daerah Jakarta.

Kepolisian masih menyelidiki uang Rp 300 juta milik korban AH yang dipakai oleh pelaku AK.

"Itu masih kami lakukan pendalaman. Tapi yang jelas kedatangan korban, karena korban sendiri adalah masyarakat Kalbar, jadi keberadaanya ke Bogor sendiri itu ya memang tujuannya untuk menagih hutang, mengingat dalam waktu dekat korban akan diaudit," jelasnya.

Siswo mengunhkapkan, otak pembunuhan AK dan korban AH berasal daei Kalimantan Barat. Keduanya berteman baik karena berlatar belakang olahraga tinju. 

"Jadi tersangka utama yang berperan sebagai otak ini sama sama berKTP albar dan teman baik. Kebetulan korban dan pelaku ini sama sama berprofesi di dunia tinju. Pernah jadi atlet tinju," jelasnya.