Begini Cara Begal Motor Buntuti Korban

Begal motor di Depok tertangkap Polisi Sukmajaya
Sumber :
  • Vivanews/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Sabtu dinihari, 31 Januari 2015 lalu, mungkin jadi hari terpahit dan tak terlupakan bagi Kartumi, wanita 34 tahun warga Mampang, Pancoran Mas, Depok. Bagaimana tidak, hari itu dia menjadi korban dari sekelompok pelaku begal motor.

Tampak raut ketegangan dari wajahnya kala menceritakan peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB itu. Kejadian ini bermula ketika Kartumi, yang sehari-harinya berdagang sayur melintas menggunakan motor Yamaha Jupiter MX di kawasan Krukut, Limo, Depok.

Tidak ada firasat aneh pada diri wanita berambut panjang itu. Sebab, memang jalur tersebut adalah jalan yang biasa ia lewati setiap harinya. Namun, siapa sangka, jika hari itu ia harus menelan pil pahit.

Kartumi dicegat sekelompok pemuda yang langsung menodongkan sangkur ke arahnya, sambil menarik motor. Dia mengaku sempat berupaya mempertahankan motor, namun tak bisa berbuat banyak karena takut dengan ancaman pelaku.

"Saya dipepet, terus dihadang. Ada sekitar 4 orang yang memepet saya. Salah satu dari mereka menodongkan pisau besar. Saya sempat tarik-tarikan motor, tapi saya takut. Kepala saya dipukul, lalu saya didorong ke kali yang ada di pinggir jalan. Saya teriak minta tolong, akhirnya ada warga yang datang. Tapi, motor saya dibawa kabur pelaku," ujar Kartumi pada VIVA.co.id.

Kartumi mengaku tidak mengingat wajah para pelaku lantaran saat itu masih gelap dan lampu penerangan jalan juga sangat minim. Atas kasus yang menimpanya, ia pun berharap polisi dapat bertindak cepat dan tegas agar tidak ada lagi korban berikutnya.


Selang satu hari setelah kejadian, Minggu dinihari, polisi berhasil meringkus kelompok begal motor yang diduga kuat sempat mengerjai Kartumi.  Ironisnya, pelaku diketahui masih berusia remaja dan berstatus pelajar. Mereka masing-masing, Darill Fadhil (18 tahun), Imam Syafii (17) dan Akbar Dwi Putra (18).

Ketiganya dibekuk saat tengah berupaya melancarkan kembali aksinya, di kawasan Grand Depok City, Minggu dinihari. Dari tangan ketiga Anak Baru Gede (ABG) itu, polisi berhasil mengamankan sebuah sangkur, kampak, besi pemukul dan 4 unit motor dugaan hasil pencurian.

"Dari pengakuan sementara mereka sudah beraksi sebanyak tujuh kali. Di antaranya di kawasan UI, Sukmajaya, Krukut dan GDC," kata Kapolsek Sukmajaya, Komisaris Agus Widodo.

Meski modusnya sama, yakni dengan cara memepet korbannya, namun kelompok ABG ini diyakini bukanlah kawanan begal yang membantai dua pemuda di Jalan Juanda dan depan BSI Margonda beberapa waktu lalu.

Berdasarkan keterangan dan hasil rekam jejak polisi, kelompok yang membantai korbannya dengan cara keji adalah pelaku dari luar daerah dan bukan kelompok lokal.

Biasanya, kelompok luar memiliki prinsip, jika korban pasrah maka selamat. Namun, jika melawan lewat alias dibantai dengan menggunakan parang dan golok.

"Kelompok ini (ABG) hanyalah pemain lokal, berbeda dengan kelompok yang membunuh korbannya di Juanda dan Margonda. Yang melakukan pembunuhan sudah ditangkap jauh sebelum kelompok ABG itu bikin ulah. Satu di antaranya bahkan sempat ditembak mati karena melawan," kata Kapolresta Depok, Komisaris Besar Ahmad Subarkah.

Sementara tiga pelaku yang berhasil lolos dalam penyergapan, saat ini dalam pengejaran. Mereka diyakini kabur ke arah Lampung. (one)

Baca juga:

Ingin Jenguk Orangtua, Dekan FISIP Unas Tewas Ditabrak Mobil

Soal Laila, Dirlantas: Meski Tugas, Polisi Harus Taat Aturan

Jakarta Jadi Kota Termacet di Dunia, Polisi Pasrah