Sembilan Korban Commuter Line Harus Dirujuk

Seorang perempuan korban KRL Anjlok dijenguk Bima Arya dan Menhub Budi Karya.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Sembilan korban kecelakaan kereta KA 1722 commuter line jurusan Jatinegara- Bogor, yang terguling di pintu perlintasan Kebon Pedes, Kota Bogor, sedang dalam perawatan mengalami trauma memar.

Dua orang ibu dan anak harus dirujuk, lima dirawat, dan dua diperbolehkan pulang.

"Ada dua pasien, ibu dan anak harus kita rujuk ke rumah sakit lebih tinggi, karena membutuhkan ct scan. Kemudian, yang lima pasien sedang ditangani di sini, sudah mendapatkan perawatan sedang diobservasi. Dan, dua pasien sudah pulang, karena berobat jalan," kata Kepala RS Salak, dr. Sarah kepada wartawan, Minggu 10 Maret 2019.

Sarah mengatakan, rata-rata korban mengalami trauma benturan. Observasi segi bedah, mengalami benturan sedang hingga ringan. Sementara itu, korban penanganan fraktur  ditangani oleh dokter bedah ortopedi. 

"Pasti, bedah yang lebih memegang utama menangani. Kalau luka terbuka tidak ada, tetapi hanya trauma itu benturan memar, atau aspek fraktur bagian kaki," katanya. 

Korban di antarannya,  Nenih (52) alamat Cikampek, Fendi Suryadi (19) alamat Cikampek, Resti Pendawati (32) alamat Bojonggede, Lilis Septiani (23) alamat Jakarta Timur, Sofa (18) alamat Bintaro, Lisa (18) Bintaro. Sementara itu, tiga lainnya, Masinis Yacub (30), Fathan, (4) dan Alisha bayi berusia enam bulan. (asp)